Rabu, 27 Oktober 2010

Penalti, ‘Rampok’ Arema

Rabu, 27 Oktober 2010 14:44
SIDOARJO - Arema kembali harus puas dengan memetik satu poin, setelah berhasil menahan tuan rumah Deltras Sidoarjo imbang 1-1 (1-1) pada pertandingan lanjutan kompetisi Indonesia Super League 2010-2011 di Gelora Delta, Sidoarjo, kemarin sore.
Gol tunggal Arema yang sempat membuat tim berjuluk Singo Edan ini dicetak Pierre Njanka menit 15 melalui tandukannya. Sedangkan gol balasan Deltras dicetak Cristiano Lopez menit 34 lewat eksekusi tendangan penalti. Itu berarti untuk keduakalinya berturut-turut Deltras mampu mempertahankan rekor tak terkalahkan karena dibantu wasit. Sebelumnya, saat menjamu Persema, Minggu (24/10) lalu, Deltras juga bisa menang setelah dapat penalti, setelah kedudukan imbang 1-1.
Secara umum, pertandingan berjalan cukup imbang, dengan kedua tim saling jual beli serangan. Bahkan tanpa adanya hadiah penalti itu, Arema yang mendapat dukungan penuh dari ribuan Aremania berpeluang untuk bawa pulang tiga poin.
‘’Ya, harusnya kita bisa menang, jika kita bisa main lebih sabar dan lebih menjalankan bola dengan baik, saya tidak tahu kenapa berhenti,’’ komentar pelatih Arema, Miroslav Janu yang mengaku tidak tahu keabsahan hadiah penalti untuk Deltras.
Terjadinya penalti itu sendiri bermula dari duel bola atas antara bek Arema, Leo Tupamahu dengan striker Deltras, Lopez. Setelah kalah duel bola atas, wasit asal Jogjakarta Amando Pribadi menganggap Leo melakukan dorongan di kotak penalti.
Pemain Arema sempat melakukan prtotes keras, lantaran sebelumnya pemain Deltras melakukan pelanggaran lebih keras dari namun tak dianggap pelanggaran. Namun wasit tetap pada keputusanya, dan Lopez menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Sebelum gol balasan ini tercipta, Arema lebih dulu mengambil inisiatif serangan melalui sayap kiri. Menit 11, sebuah bola crossing dari Fakhrudin di sektor kanan pertahanan Deltras, gagal dimaksimalkan lewat tandukan Ridhuan.
Namun menit 15, sundulan Njanka berhasil merobek jala gawang Deltras yang dikawal Yanuar. Kapten tim Arema ini meneruskan bola hasil tendangan bebas Esteban Gullien dari rusuk kiri pertahanan Deltras, setelah sebelumnya Noh Alamshah dilanggar Khoirul Mashuda.
Setelah ketinggalan satu gol, pemain Deltras berusaha meningkatkan tempo permainan. Beberapa peluang dari tendangan keras Marcio Souza cukup membahayakan gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga Hermansyah.
Seperti menit 16, tendangan Souza masih melenceng, disusul menit 25 juga masih belum menemui sasarannya. Sedangkan menit 26, tendangan keras kaki kanan striker Deltras asal Brazil masih berhasil diblok Meiga dan menghasilkan sepak pojok.
Hingga akhirnya gol balasan lewat eksekusi tendangan penalti Lopez itu tercipta. Tak hanya pemain yang protes, Aremania yang memenuhi tribun selatan stadion Gelora Delta melakukan protes dengan menyebut; ‘’wasite suap!’’
Babak pertama ditutup satu peluang dari Souza yang untuk kesekian kalinya, maish melenceng. Kedudukan imbang 1-1 ini bertahan hingga babak pertama usai. Dilanjutkan babak kedua, pertandingan berjalan dengan tempo sedang.
Satu peluang bagus dimiliki Arema pada menit 53, saat Along tinggal berhadapan dengan kiper Deltras, Yanuar. Menerima umpan dari Esteban, tendangan Along masih bisa diblok Yanuar, dan hanya menghasilkan tendangan sudut.
Arema terus berusaha meningkatkan serangan, dengan memasukkan Yongki untuk menggantikan Esteban pada menit 62. Begitupun Fakhrudin di sayap kiri juga ditarik keluar dan digantikan dendi Santoso menit 69.
Namun solidnya pertahanan Deltras, belum bisa ditembus barisan penyerang Arema. Sedangkan tim asuhan Mustaqim itu maish saja mengandalkan serangan dari Souza, termasuk memanfaatkan peluang-peluang dari tendangan bebasnya.
Salah satunya menit 71, saat Yongki melakukan pelanggaran di luar kotak penalti sebalah kanan. Beruntung Meiga masih berada dalam posisi yang tepat, untuk menyergap bola hasil tendangan bebas Souza tersebut.
Begitu juga menit 82, sebuah peluang bagus dimiliki Souza lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti, masih bisa diblok Meiga, sehingga kembali menghasilkan tendangan sudut yang kesekian kalinya untuk Deltras.
Tak mau terus-terusan ditekan, ganti Arema yang terus mendapat dukungan Aremania balas menyerang. Sehingga menit 86, peluang bagus dimiliki Ridhuan saat lepas dari jebakan offside masih bisa diblok Yanuar yang harus keluar dari sarangnya.
Bola sempat nyangkut di kaki Along, namun Yanuar yang sudah tidak digawangnya terpaksa melakukan pelanggaran pada striker Arema asal Singapura itu. Berikutnya, giliran Deltras yang juga ingin menang, kembali menekan pertahanan Arema.
Menit 88 satu peluang emas dimiliki Lopez saat menerima umpan lambung dari Fery Aman Saragih yang berhasil melewati beberapa pemain Arema. Beruntung, tandukan Lopez yang sudah takk terkawal itu masih melenceng di sebelah kanan gawang Arema.
Peluang terakhir Deltras dimiliki saat pertandingan memasuki injury time, yaitu menit 92, bola mental dari hasil tendangan Souza yang masih bisa diblok oleh Meiga, gagal dimaksimalkan oleh Lopez yang sudah berdiri bebas.
‘’Kita datang mau menang dan dapat tiga poin, kita 15 menit pertama main bagus, dan bisa cetak gol. Tapi setelah itu, kita bermain defensif, dan Deltras bisa menyamakan skor dari penalti,’’ sebut Miro saat jumpa pers.
‘’Saya tidak tahu terjadinya penalti itu, karena posisinya jauh, saya tidak mau spekulasi soal penalti itu. Babak kedua kita main lebih bagus, karena mau menang. Tapi dapat satu poin di luar kandang itu sudah cukup bagus,’’ sambung pelatih asal Republik Ceko ini. (bua)




Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar