Sabtu, 02 Oktober 2010

'Roman Pantas Main di Opera Van Java'

Samarinda - Kubu Bontang FC menilai kartu merah untuk palang pintu Ali Khadafi menyebabkan kekalahan atas Arema Indonesia. Striker Arema Roman Chmelo, yang menyebabkan Ali diusir, dinilai lebih pantas main di Opera Van Java.

Arema Indonesia berhasil mengatasi Bontang FC 5-0 dalam laga yang berlangsung Sabtu (2/10/2010) malam waktu setempat.

"Saya sangat menyayangkan Ali Khadafi dikartumerah," kata Pelatih Bontang FC Fachri Husaini, kepada wartawan Sabtu (2/10/2010) malam.

Ali Khadafi dikartumerah saat laga babak pertama berjalan 10 menit. Praktis Laskar Bukit Tursina tampil dalam kondisi pincang di sepanjang pertandingan.

Menurut Fachri, kartu merah yang diberikan wasit sangat tidak pantas mengingat pelanggaran yang tidak terlalu berat. Saat itu terjadi keributan kecil di tengah lapangan antara Ali Khadafi bersama pemain Arema, Roman Chmelo.

"Ali kena sikut terlebih dahulu. Baru kemudian Ali mendatangi Roman," ujar Fachri.

Insiden berlanjut. Namun belakangan, Roman tiba-tiba terjatuh di tengah lapangan seperti terkena pukulan telak Ali.

"Seperti dipukul 10 orang pemain. Bagusnya si Roman itu main di Opera Van Java" kritik Fachri.

Melihat "sandiwara" Roman sehingga berbuntut Ali Khadafi diusir oleh wasit. Fachri mengaku 10 orang pemainnya selanjutnya ermain sangat hati-hati menghadapi juara bertahan Arema Indonesia.

Meski demikian, Fachri tidak ingin terus berpolemik. Menurutnya kekalahan dengan skor cukup telak ini menjadi pelajaran berharga untuk melakukan pembenahan di semua lini, mengingat enam laga tandang yang akan dilakoni timnya.

"Sekarang fokus ke tandang 6 laga.Berusaha untuk melupakan kekalahan ini," tutup Fachri.
( nar / arp )

^^^^
Iku tah.
Fachri Husaini hanya cerdas menjadi pemain, untuk menjadi pelatih masih perlu belajar kanyab

1 komentar:

Anonymous mengatakan...

nais info sam

Posting Komentar