Minggu, 31 Juli 2011

Marhaban Ya Ramadhan

Alhamdulilah Akhirnya Bulan Yang Penuh Berkah Ini Datang Juga
Dengan Ini Saya Dan Juga Jitzone.com Juga Aremania Dan Aremanita Mengucapkan

Bila hati saling terpaut rasa cinta terjalin indah
Bila salah & Khilaf telah terjadi maka Mohon Maaf
Lahir & Batin atas kesalahan,
“Marhaban Ya Ramadhan”
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga kita selalu diberkahi dibulan yang penuh mahrifah

Read more..

Selasa, 26 Juli 2011

Konflik Belum Berakhir


MALANG- Secara resmi Presiden Klub Arema, Rendra Kresna telah mengoperasikan kembali manajemen Arema. Khususnya dengan dibukanya lagi kantor Arema di jalan Sultan Agung 9 untuk menjalankan roda kesekretariatan, mulai Senin (15/7) kemarin.Hampir seluruh karyawan lama pun telah dikumpulkan dan mulai aktif bekerja di kantor Arema. Menurut rencana, dalam minggu ini mereka disodori kontrak baru untuk melengkapi susunan kepengurusan PT Arema Indonesia yang tinggal dilaunching. Menurut informasi kepengurusan Arema dibawah kendali Rendra Kresna sebagai Pembina Yayasan Arema sudah komplit. Menyisakan posisi Ketua Yayasan dan Direktur PT Arema Indonesia yang rencananya ditempati oleh perwakilan dari investor Arema.
Meski secara umum kepengurusan Arema ini sudah lengkap dan mulai berjalan, persolan atau konflik di internal Arema belum sepenuhnya berakhir. Menyusul dari pihak Pendiri Arema, Lucky Acub Zainal ternyata tetap jalan terus dengan rencana mereka.
Yaitu tetap menunjuk Mayjend TNI (Purnawirawan) Soeprapto dan Mayjend TNI (Purnawirawan) Rudolf Butarbutar sebagai Pembina Yayasan Arema. Penunjukan itu dalam kapasitas Lucky berdasarkan akta pendirian Yayasan Arema tahun 1987 lalu.
“Ya jelas dong, apapun yang terjadi, kita tetap jalan terus. Itu sesuai dengan komitmen kita,” ungkap Erpin Yuliono, SH. MH, pengacara yang menjadi kuasa hukum Lucky Acub Zaenal menyikapi kepengurusan Arema yang telah dibentuk Rendra Kresna.
Sayang, salah satu pengacara anggota Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) ini tak menjelaskan sejauh mana upaya Lucky untuk menyusun kepengurusan yang digawangi oleh dua purnawirawan Jendral tersebut.
Pastinya, dalam kesempatan rilis dua nama Jendral tersebut, 18 Juni lalu, Lucky berharap dalam waktu paling lambat 30 hari susunan pengurus sudah ada. Termasuk rencana mereka untuk menyelesaikan sisa gaji pemain dan utang pada pihak ketiga.
Kabarnya mengandalkan investor dari Kalimantan, yaitu Osman Sapta Odang, pihak Lucky tampaknya tetap fight untuk berjuang menyusun kepengurusan baru. Meski pihak Rendra sendiri sebenarnya juga siap membayar gaji pemain dan bayar utang itu.
“Saya jadi heran, kenapa kok tiba-tiba dari rendra kok mau bayar gaji, padahal selama ini kita tahu yang bayar adalah Pak Nur dan Eddy Rumpoko. Rendra kan cumin ngejar legalitas kepengurusan,” sebut Erpin kepada Malang Post.
“Soal utang itu, analoginya apakah dengan orang bayar PBB (Pajak Bumi Bangunan) akan otomatis menjadi pemilik obyek, terserah pihak tersebut bayar semua tagihan-tagihan yang nilainya seperti uang receh untuk urusan bola,” lanjutnya.
Erpin pun meyakinkan, pihaknya bersama M. Nur tetap akan berbuat yang terbaik untuk tim Arema. Khususnya menyelesaikan sisa gaji pemain dengan menggunakan dana dari OSO Grup, seperti saat M. Nur membayar tiga kali gaji pemain.
“Ya, kalau dari pihak Pak Nur akan berbuat apa yang terbaik untuk pemain, walaupun sudah dipecat oleh Rendra,” yakin Erpin yang sempat mempersoalkan keabsahan status Rendra sebagai Pembina Yayasan dan Bambang Winarno sebagai pengawas Yayasan Arema.
Sementara itu, dengan telah dibukanya kantor Arema sejak Senin (25/7) kemarin, manajemen tampaknya tak mau ambil pusing dengan konflik yang masih belum usai ini. Setidaknya untuk urusan kesekretariatan bisa tetap jalan untuk persiapan musim depan.
“Harus ada konteks yang dibedakan, bahwa dengan dibukanya kantor ini, operasional harus jalan, persoalan diatas ada polemik, ada klaim dari pihak lain tentang legalitas, itu bukan menjadi hal yang signifikan,” terang Sudarmaji.
“Karena operasional harus jalan dulu. Persoalan apapun yang diatas, harapannya tidak menggagu operasional tim Arema dan PT Arema Indonesia. Kita percaya bapak-bapak yang di atas akan menemukan solusi terbaik,” yakin Manajer Media Officer Arema ini mengaku telah mengundang Lucky dalam acara tasyakuran pembukaan kantor Arema.
Namun saat itu, Pendiri Arema yang juga Pemegang Saham PT Arema Indonesia itu memilih tidak hadir. “Presiden klub sudah beri penghormatan yang luar biasa untuk Pendiri dan pemegang saham, bahwa saat ini kita butuh bersama-sama membangun eksistensi Arema dan saatnya kita bekerja keras,” sebut Sudarmaji. (bua/nug)
Read more..

Kick Andy Cari ‘Aremania Sejati’


MALANG-Pameran foto yang digelar Pewarta Foto alias Fotografer Malang Raya di Perpustakaan Kota Malang sejak Senin (25/7) kemarin rupanya memberi efek positif. Salah satunya terkait obyek foto yang dipamerkan hingga Jumat (29/7) besok itu.
Satu foto hasil bidikan Habibie, fotografer Malang Post yang menunjukkan perjuangan seorang Aremania sejati telah menggugah banyak pihak. Lantaran Aremania itu datang tanpa kaki, memberi dukungan pada Arema di stadion Manahan Solo.
Tepatnya saat laga final Piala Indonesia tahun 2010 lalu, seorang Aremania yang menyandang cacat kaki, berjalan dengan tangan. Lengkap dengan atribut Aremania, si Aremania sejati ini ikut mensuport Arema yang kala itu menghadapi Sriwijaya FC.
“Ya, banyak yang terharu melihat foto ini. Beberapa orang yang melihatnya ingin mengetahui identitas orang ini dan ingin memberi bantuan untuknya,” ungkap Habibie mengaku tidak mengenal indentitas Aremania tersebut.
“Bahkan dari Yayasan Kick Andy juga menanyakan identitas orang ini dan ingin mengetahui sekarang dimana, karena Yayasan ini berencana untuk bantu memberi kaki palsu padanya,” sambung fotografer andalan Malang Post ini.
Sementara itu, secara terpisah salah satu pengurus atau pihak yang kenal dekat dengan pengurus Yayasan Kick Andy, Eko Cahyono membenarkan pihaknya tengah mencari identitas Aremania tanpa kaki itu.
“Kebetulan aku dekat sekali dengan Andy Noya dan gerakan kaki palsu, jadi siapa saja yang tidak punya kaki bis adapat kaki palsu gratis dan bisa jalan,” ungkap Eko Cahyono saat dikonfirmasi Malang Post, semalam.
Usai berkoordinasi dengan pihak Metro TV yang selama ini menaungi acara Kick Andy, Eko Cahyono pun memstikan Aremania sejati yang belum diketahui identitasnya tersebut bisa mengajukan kaki palsu.
“Metro sudah memberi jawaban, katanya bisa. Hanya tinggal mengurus surat persetujuan dan keterangan tidak mampu dari desa atau dari kelurahan,” yakin Eko Cahyono berharap Aremania yang dimaksudnya ini bisa segera menghubungi Malang Post. (bua)
Read more..

Arema Mulai Menggeliat

MALANG– Arema FC mulai menampakkan tanda-tanda kehidupan. Setelah menggelar latihan awal pekan lalu, Senin (25/7),rencananya kantor di Jalan Sultan Agung, Malang, bakal dibuka dan memulai aktivitas seperti biasa.

Kantor Arema sejatinya vakum dari kegiatan operasional sejak awal Juli lalu tanpa ada karyawan yang masuk kerja. Setelah tertutup rapat selama lebih kurang dua pekan, manajemen memutuskan untuk melanjutkan lagi aktivitas kantor sebagai persiapan musim depan. ’’Kami akan mulai mempersiapkan musim depan.Mungkin belum banyak yang bisa dilakukan mengingat kepengurusan belum terisi.

Tapi,minimal kami akan mulai bekerja,’’ kata Media Officer Arema Sudarmaji. Pembukaan kembali kantor Arema bakal diwarnai dengan tasyakuran serta santunan anak yatim.Momen ini menurut Sudarmaji juga dimanfaatkan menyambut Ramadan yang tinggal sepekan lagi. Kabar yang beredar,dimulainya aktivitas di kantor Arema juga terkait dengan hampir rampungnya pendaftaran yayasan Arema versi Rendra Kresna di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham).

Setelah mengantongi legalitas itu,Rendra direncanakan bakal mulai konsentrasi ke tim. Namun,Sudarmaji belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar legalitas yayasan melalui Depkumham.Dia cukup mengatakan pihaknya hanya menerima instruksi menjalankan kembali aktivitas di kantor.

Kendati aktivitas karyawan mulai berjalan,belum ada kepastian bagaimana nasib pemain yang juga belum diperpanjang kontraknya.Kontrak pemain bakal kedaluwarsa sepekan lagi dan tidak ada sinyal pergerakan dari pihak manajemen untuk membuka pembicaraan. Jangankan kontrak,sejauh ini juga belum ada arahan dari pelatih Miroslav Janu terkait program tim ke depannya.

Pelatih yang masih berada di Republik Ceko itu tidak memberikan panduan kepada Asisten Pelatih Joko Susilo terkait apa yang harus dipersiapkan untuk tim. Alhasil,Joko hanya bisa memberikan latihan sesuai programnya sendiri. Padahal,kontrak Miro––sapaan Miroslav Janu––juga belum habis.’’Kami sudah berupaya mengontak,tapi belum ada perkembangan.Jadi, latihan kami gelar untuk pemulihan fisik dulu,’’ ujar Joko.

Walau belum ada program pasti,pelatih yang juga mantan striker Arema era akhir ’90-an ini sudah cukup lega melihat semakin banyak pemain yang terlibat di sesi latihan.Walau belum komplet,sudah ada belasan pemain yang kembali melahap menu latihan. Pemain yang dipastikan belum bergabung adalah mereka yang mengikuti timnas Pra-Piala Dunia,sekaligus tiga pemain asing.Sayang,Joko belum mempunyai pandangan,apakah tetap menggelar latihan setelah kontrak pemain kedaluwarsa pada awal Agustus nanti. kukuh setyawan
Read more..

Kerangka Tim Arema Indonesia Sudah Terbentuk

Malang (ANTARA) - Presiden klub Arema Indonesia Rendra Kresna menyatakan, kerangka tim Arema Indonesia pada musim depan (2011/2012) sudah terbentuk.
"Kerangka tim Arema Indonesia untuk musim depan sudah jadi (terbentuk), namun untuk persentase pemain lama yang dipertahankan masih menunggu hasil evalusi dari pelatih," ujar Rendra di Malang, Senin.
Ia mengakui, nama-nama pelatih maupun pemain untuk musim depan memang sudah ada, bahkan sudah dibentuk dalam sebuah kerangka tim yang ideal. Namun, untuk menetapkannya masih tergantung direksi yang bakal mengelola Arema musim depan.
Oleh karena itu, katanya, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera membentuk jajaran direksi yang bakal menangani pengelolaan Arema di musim depan.
Menyinggung pelatih yang bakal menukangi Arema Indonesia pada musim kompetisi 2011/2012, Rendra yang juga Bupati Malang itu mengaku, masih dalam pembahasan."Bisa jadi musim depan pelatihnya diganti, bahkan bisa juga tetap Miroslav Janu," ujarnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang itu menegaskan, pihaknya saat ini fokus untuk menyiapkan kelengkapan manajemen dan direksi, agar komposisi (kerangka) tim yang sudah disusun segera dievaluasi, jika memang tidak ada perubahan, bisa langsung disetujui.
Mengenai masih adanya pihak-pihak yang mendaku sebagai pengurus yayasan atau pengelola Arema yang resmi, Rendra mengatakan, pihaknya siap untuk bertemu dengan mereka.
Soal pertemuan, katanya, dirinya juga tidak perlu menjadwalkannya secara khusus karena sewaktu-waktu (kapanpun) siap untuk bertemu."Yang terpenting sekarang ini bagisaya bagaimana memikirkan kemajuan dan masa depan Arema agar lebih baik dari sebelumnya," tegas Rendra.
Pada Liga Super Indonesia(LSI) 2010/2011 Arema Indonesia menempati posisi "runner up", satu strip di bawah Persipura Jayapura. Hanya saja, torehan prestasi itu harus diperjuangkan dengan berat karena Arema diterpa badai krisis finansial yang tak kunjung tuntas hingga menjelang bergulirnya kompetisi musim 2011/2012.
Read more..

Minggu, 24 Juli 2011

Ridhuan Ingin Bertahan Di Arema

MALANG – Kemanakah Ridhuan Muhammad akan berlabuh di musim depan, sepertinya masih menjadi sebuah teka-teki. Pasalnya, belum ada rilis resmi yang menyatakan Ridhuan akan tetap bertahan di skuad Arema Indonesia. Sementara masa kontrak winger kanan asal Singapura ini dengan Singo Edan tercatat hingga akhir Juli mendatang.
Hanya saja, Ridhuan mengisyaratkan ingin bertahan di Arema musim depan. Dia ingin tetap memakai kostum kebesaran tim berlogo kepala singa. Pemain yang akrab dengan nomor punggu 6 ini ikut membawa Arema menjadi runner up Indonesia Super League (ISL) musim kemarin. Sedangkan musim 2009/2010 lalu, Ridhuan juga sukses bersama-sama Arema meraih gelar juara ISL dan runner up Piala Indonesia.
‘’Saya mau tetap tinggal disini (Arema, Red). Tapi itu tergantung juga dari pelatih dan manajemen Arema. Disini suasananya enak, orang Malang juga baik. Santai sekali tinggal di Malang,” aku Ridhuan kepada Malang Post saat disinggung soal masa depannya di Arema mendatang, kemarin.
Ridhuan coba membuktikan loyalitasnya membela Arema dengan beberapa kali hadir menjalani latihan rutin tim pekan kemarin. Meski tidak secara penuh menyelesaikan geberan lima hari terakhir latihan lalu, namun dia juga menghargai ikatan kontraknya dengan Arema. Bagaimanapun kondisinya di Arema hingga kini, dia tetaplah masih pemain Singo Edan hingga masa kontraknya habis.
Disisi lain, Ridhuan nyatanya juga menyimpan keinginan bisa tetap bermain bersama-sama dengan sahabatnya sekaligus rekan senegaranya, Noh Alam Shah. Bak gayung bersambut, Noh yang akrab disapa Along itu sebelumnya juga menyampaikan keinginan yang sama dengan Ridhuan. Keduanya sepertinya juga ingin menyelesaikan kompetisi musim depan secara bersama-sama lagi seperti dalam dua musim terakhir membela Arema.
‘’Saya dan Along sama-sama mau tetap tinggal disini. Tapi saya tunggu perkembangan dan kondisi manajemen Arema. Setelah itu, saya, begitu juga Along bisa putuskan masa depan kita, dimana kita akan bermain. Harapannya manajemen Arema bisa lebih baik lagi musim depan,” terang Ridhuan yang juga berharap sisa gajinya hingga akhir kompetisi bisa diselesaikan manajemen Singo Edan. (poy/bua)
Read more..

Bayar Gaji, Siapkan Rp 6,6 M

MALANG - Perlahan namun pasti, pengurus Arema dibawah kendali Rendra Kresna selaku Pembina Yayasan terus bergerak maju. Usai mengurus legalitasnya, menyiapkan kantor dan kesekretariatan Arema, Rendra juga komitmen untuk menyelesaikan gaji pemain.
Bukan hanya membayar sisa 2,5 bulan gaji lantaran pemain dianggap telah menerima tiga bulan gaji dari pihak lain, melainkan Rendra siap menyelesaikan 5,5 bulan gaji sesuai dengan kontrak pemain hingga akhir bulan Juli ini.
Jika setiap bulan, rata-rata untuk gaji ini dibutuhkan sekitar Rp 1,2 miliar, maka total uang Rp 6,6 miliar itu telah disiapkan Rendra. Itu sebagai bentuk tanggung jawab manajemen Arema untuk memenuhi hak pemain yang telah menyelesaikan tugasnya.
Hanya saja, pihak Rendra masih tetap pada komitmennya, agar pemain mau mengembalikan uang yang telah diterima dari pihak lain itu. Tepatnya uang dari pihak Muhamad Nur sebesar tiga kali gaji yang telah diterima pemain pada13 Juni lalu.
Rendra pun sebenarnya telah menyiapkan pembayaran dua kali gaji, sesaat setelah pemain menerima tiga kali gaji di Balaikota Batu. Namun saat itu, pemain tak mau mengambil karena keberatan jika harus mengembalikan tiga kali gaji ke M. Nur.
‘’Jadi soal gaji itu, manajemen yang harus memenuhinya. Tapi manajemen lewat Pak Rendra, Presiden Klub waktu itu sudah memberikan ke pemain, tapi justru ditolak. Meski begitu, Pak Rendra berusaha memahami kondisi pemain,’’ ungkap Sudarmaji, manajer media officer Arema.
‘’Pemain terima dari pihak lain karena kebutuhan. Bahkan waktu itu Pak Rendra datang ke mess menjelaskan secara obyektif kondisi manajemen, tapi pemain menolak menerima uang gaji tersebut,’’ sambung ini.
Untuk itu, menurut mantan wartawan ini, agar tidak timbul persoalan hukum dikemudian hari, maka waktu itu manajemen meminta pemain mengembalikan uang yang diberikan pihak lain tersebut.
‘’Dan Pak Rendra menjamin akan memberikan total gaji yang terutang, langkah tersebut sungguh dengan tujuan untuk kebaikan semua pihak, termasuk pemain dan manajemen sendiri, dan ini harus dipahami secara obyektif,’’ jelas Darmaji.
Menyusul kejadian tersebut, pihak Rendra sepakat terkait penyelesaian gaji, bila ada pihak lain yang memberi dan pemain menerimanya, perlu dipertegas kapasitasnya agar tak sampai keliru dalam menginterprestasikannya.
Sekaligus ada jaminan dikemudian hari tidak ada persoalan, baik bagi pemain dan manajemen Arema. Khususnya menyangkut sisa gaji pemain untuk 2,5 bulan yang rencananya juga akan kembali diselesaikan oleh pihak Muhamad Nur.
‘’Kalau pihak sebelumnya itu melakukan hal yang sama dan pemain kembali menerimanya, jelas sangat mengganggu reputasi dan dedikasi manajemen. Karena itu perlu ketegasan terkait gaji ini dan harus dijelaskan secara jujur dan obyektif,’’ yakin Sudarmaji.
Sementara itu, hingga kemarin, semua pemain Arema masih menunggu kejelasan gaji tersebut, baik dari pihak Rendra maupun dari pihak Muhamad Nur. Maklum, diantara dua pihak ini belum memberi kepastian untuk pembayaran hak mereka.
‘’Sepi, belum ada kabar,’’ ungkap Benny Wahyudi, bek kiri Arema, kemarin sore. ‘’Sampai sekarang tidak ada kabar soal gaji ini,’’ imbuh Alfarizi, bek kanan Arema memastikan belum adanya kejelasan seputar gaji ini.
‘’Aku tidak mengerti soal gaji ini,’’ sebut Hermawan memilih pasrah. ‘’Gusti Allah yang membalasnya. Aku sudah pasrah, karena malu terus mengemis. Padahal aku ini minta hakku sendiri,’’ sambung bek Arema ini.
Menurut informasi, sebagian pemain Arema saat ini sebenarnya dilanda kebingungan dan dilema. Lantaran sudah terlanjur menerima tiga kali gaji dari pihak Muhamad Nur, sementara Rendra Kresna siap untuk menyelesaikan semua gaji mereka.
‘’Ya, menyesal juga, kenapa kemarin itu tidak ambil uang telah diberikan Pak Rendra,’’ sebut Tommy Pranata dalam sebuah kesempatan usai latihan Arema perihal sikapnya yang memilih untuk tidak mengembalikan tiga kali gaji ke Muhamad Nur.
Terlepas keterangan gelandang Arema tersebut, pemain juga menanyakan perihal keseriusan Rendra untuk melunasi gaji pemain. Khususnya terkait syarat dari Pembina yang juga Bupati Malang ini agar pemain mau mengembalikan uang mereka ke Muhamad Nur.
‘’Sekarang kalau Pak Rendra ada uang untuk bayar pemain, kenapa harus menunggu pemain mengembalikan uang yang dulu ke Pak Nur, kenapa tidak langsung saja dibayarkan ke Pak Nur,’’ sebut salah satu pemain tak mau namanya disebutkan di koran.
‘’Kalau memang malu, ya kita perwakilan pemain yang akan memberikan ke Pak Nur, kalau nunggu uang yang telah diterima pemain dulu, ya sudah habis semua, pemain dapat uang dari mana untuk mengembalikan yang kemarin itu,’’ sambung pemain yang satu ini.
Namun demikian, salah satu pemain yang cukup senior di Arema ini meyakinkan bahwa pemain pada dasarnya tidak masalah untuk mengembalikan uang Muhamad Nur. Cuma pemain berharap Rendra membayar gaji mereka lebih dulu untuk bisa dikembalikan ke mantan Ketua Yayasan Arema itu.
Persoalannya, pihak Rendra tidak bisa begitu saja untuk langsung mencairkan seluruh gaji pemain itu. Lantaran menurut Sudarmaji, Pembina Yayasan yang juga Presiden Klub Arema itu tidak mau menuai malu tiga kali terkait persoalan gaji pemain ini.
‘’Kalau dibayar, ternyata pihak lain itu juga membayar sisa gaji pemain, lalu pemain memilih mengembalikan uang yang diterimanya kepada Pak Rendra, Pak Rendra tentu akan malu lagi. Pastinya uang untuk bayar gaji pemain itu sudah ada dan sudah siap,’’ yakin Sudarmaji.
Sedikitnya sudah dua kali, Rendra dibuat kecele dengan sikap pemain terkait janji pembayaran gaji. Pertama, begitu tim usai kembali dari Jepang, pemain pilih pulang ke Malang dan mengingkari komitmen dengan Rendra untuk langsung ke Papua. Padahal saat itu di Jepang, Rendra berjanji akan membayar satu bulan gaji dan pemain sudah setuju.
Kedua, saat Rendra sudah menyiapkan uang cash untuk pembayaran dua kali gaji, pemain pilih tidak ambil. Untuk itu, Rendra lebih berhati-hati karena tak mau dibuat malu untuk ketiga kalinya. Termasuk belum mau langsung mengganti tiga kali gaji itu kepada pihak Muhamad Nur.
Pasalnya menurut informasi, tagihan untuk pembayaran tiga kali gaji itu mencapai Rp 4,5 miliar, jika Rendra harus menggantinya. Sedangkan perhitungan untuk pembayaran tiga kali gaji itu hanya sekitar Rp 3,3 miliar. ‘’Daripada ribet, biar pemain yang mengembalikan sendiri, karena pemain yang terima,’’ kata sumber ini. (bua/avi)
Read more..

Features-Content

Recent Posts