Rabu, 30 Maret 2011

Pemain Siap Tagih Janji

Muhammad Nur dan Siti Nurzanah bersikukuh masih resmi sebagai Direktur Utama dan Direktur PT Arema Indonesia. Meski selama ini tak pernah muncul, keduanya memiliki Surat Keputusan (SK) Yayasan Arema untuk pengangkatan mereka.
Atas SK yang diterbitkan oleh Yayasan, dalam hal ini HM Nur selaku Ketua Yayasan, dia sendiri dan Siti Nurzanah berangkat ke Kongres PSSI. Secara de jure, HM Nur dan Nurzanah masih sebagai Direksi Perusahaan yang dibentuk oleh Yayasan Arema ini.
Namun kenyataannya, pengelolaan PT Arema Indonesia sejak bulan Oktober lalu dibawah kendali Abriadi Muhara bersama stafnya. Pria yang juga Ketua Panpel Arema ini dipercaya oleh Pembina Yayasan Arema sebagai Pelaksana Harian.
Apalagi selama kurun waktu tersebut, tidak ada jajaran direksi yang terlihat aktif di sekretariat. Termasuk saat Arema kesulitan keuangan dan pemain sempat mogok, jajaran direksi yang memegang SK, juga tak tampak batang hidungnya.
Seperti disebutkan oleh HM Nur di awal musim lalu, Pembina Yayasan Arema itu adalah Andi Darussalam Tabusala. Kini, HM Nur dan Nurzanah comeback dengan mengaku masih sebagai Direktur Utama dan Direktur. Keduanya muncul dalam Kongres PSSI di Riau.
Terlepas kemunculan kembali HM Nur dan Siti Nuzanah yang tampaknya tanpa koordinasi dengan pelaksana harian PT Arema Indonesia selama ini, pemain Arema kini menunggu kiprah keduanya untuk mengelola tim Arema.
Khususnya menyangkut hak-hak pemain yang harus diselesaikan Direksi PT Arema Indonesia mulai dipertanyakan. Tentu kepada HM Nur yang menandatangani kontrak kerja pemain di awal kompetisi lalu.
Kebetulan ada beberapa pemain Arema yang menyisakan gaji musim lalu 2,5 bulan. Tercatat ada sekitar delapan pemain yang sisa gajinya masih belum diselesaikan oleh manajemen Arema, belum termasuk gaji musim ini yang sudah telat dua bulan.
’’Ya alhamdulillah kalau Pak Nur dan Bu Nur muncul lagi. Jadi kita bisa tagih gaji kita yang musim lalu. Namanya utang ya harus dibayar,’’ ungkap Roni Firmansyah, gelandang Arema yang gajinya musim lalu belum tuntas.
’’Termasuk segera bayar gaji musim ini yang tertunda ini. Pokoknya kita tagih semuanya. Karena itu haknya pemain dan itu adalah tanggung jawab dia (HM Nur), ya harus tetap ditagih,’’ sambungnya kepada Malang Post, kemarin sore.
Senada dengan Roni, Zulkifli tampanya juga tak begitu mempersoalkan jika HM Nur dan Nurzanah memang benar-benar kembali mengelola Arema. Namun sebagai persyaratan, keduanya diminta oleh pemain untuk bertanggung jawab.
’’Tidak masalah kalau mereka memang mau kembali lagi, yang penting mereka harus bertanggung jawab atas semua masalah yang terjadi di Arema, termasuk masalah gaji musim lalu dan musim sekarang,’’ yakin Zulkifli.
Harapan bek kanan Arema ini dan juga harapan semua pemain yang ingin segera bertemu dengan HM Nur. ’’Bagus kalau dia mau bertemu dengan pemain dan menyelesaikan masalah gaji ini,’’ katanya.
Roni dan Zulkifli adalah dua dari sekitar delapan pemain Arema yang gajinya musim lalu belum dibayar selama 2,5 bulan. Itu belum termasuk gaji musim ini yang sudah tertunda dua bulan, per tanggal 8 Maret lalu.
’’Kita sebenarnya sudah capek nagih-nagih terus ke pengurus, kita sampai malu minta terus, padahal itu hak pemain. Seperti sekarang gaji belum dibayar, siapa yang tanggung jawab,’’ sebut Ahmad Bustomi, gelandang Arema yang total gajinya 4,5 bulan belum dibayar. (bua/avi)





!!!akan sangat berguna jika kalian mengklik iklan yang kami pasang di blog ini untuk membantu berlangsungnya blogaremaisme!!!silakan berkomentar di fb koment...Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar