Minggu, 27 Maret 2011

Arema Mengalami Kerugian Besar

MALANG - Setelah mencuri satu poin di kandang Persiba Balikapapan, Arema justru harus kehilangan dua poin di kandangnya sendiri saat menjamu Sriwijaya FC, di Stadion Kanjuruhan, kemarin sore.
Singo Edan ditahan imbang 1-1 (1-0) di hadapan sekitar 20 ribu Aremania yang memadati stadion kebangaan warga Kabupaten Malang. Gol Arema dicetak TA Musafri di menit ke 34. Sedangkan gol balasan Sriwijaya FC diciptakan mantan bomber timnas Budi Sudarsono di menit ke 64.
Gagal meraih poin penuh di kandang ini merupakan kegagalan pertama kali di Indonesia Super League (ISL). Sebelumnya, di enam laga kandang yang dilakoni Arema, selalu dimenangkannya, meski menghadapi tim tangguh seperti Persipura Jayapura.
Di pertandingan kemarin, Arema seharusnya bisa meraih tiga poin andai saja Noh ‘Along’ Alam Shah bisa memaksimalkan peluang emas melalui titik penalti di menit ke 20. Wasit M Yussof Karim dari Malaysia memberikan hadiah pinalti kepada Arema karena Along dijatuhkan penjaga gawang Ferry Rutinsullu di kotak penalti.
Hanya saja tendangan pemain timnas Singapura ini lemah dan dibaca dengan baik oleh Ferry.
Sejak menit-menit awal babak pertama, Singo Edan berusaha mengebrak pertahanan Sriwijaya FC. Pertandingan baru berjalan di menit pertama, Chmelo Roman melakukan tendangan bebas dari luar kotak penalti. Tendangan kerasnya, mampu dihalau Ferry dan bola mental ke tengah lapangan.
Di menit ke enam, TA Musafri melakukan solo run dari sektor kiri dengan melewati beberapa pemain belakang lawan. Hanya saja, setiba di daerah pertahanan lawan, tak ada satu pun rekannya yang menyambutnya. Akibatnya, bola pun mental di halau Boby Satria.
Di menit ke tujuh, giliran tim tamu memiliki peluang emas melalui striker gaeknya Keith Kayamba Gumbs. Mendapatkan umpan dari sayap kanan, pemain berkepala plontos ini melakukan heading ke gawang Kurnia Meiga. Sebenarnya, Kayamba telah dijaga ketat oleh Purwaka Yudhi. Hanya saja, Purwaka salah melakukan antisipasi sehingga Kayamba dengan leluasanya melakukan heading. Beruntung, bola masih melenceng tipis dari tiang gawang Meiga.
Begitupula di menit ke 13, Sriwijaya FC melalui pemain mungilnya Oktovianus Maniani menyisir dari sektor kanan dengan cepat. Terjadi duel sesama pemain Timnas U-23 dengan Alfarizi. Wasit meniup peluit karena Okto melakukan pelanggaran. Satu menit kemudian, umpan Kayamba ke Jajang Mulyana berhasil dipatahkan Meiga.
Di menit ke 15, giliran Arema melakukan tekanan melalui serangan balik yang dilakukan Chemlo Roman. Tendangan kerasnya masih melenceng jauh di sebelah ke samping kiri gawang lawan.
Ketika pertandingan memasuki menit ke 18, Along mendapatkan umpan dari sector tengah dan tinggal berhadap-hadapan dengan penjaga gawang lawan. Saat memasuki kotak penalti, Ferry terpaksa menghentikan langkah Along dengan menjatuhkannya. Wasit yang melihat pelanggaran, langsung menunjuk titik putih. Keputusan wasit ini sempat mengundang protes pemain-pemain lawan. Bahkan kapten Sriwijaya FC Keith Kayambah melempar kausnya sebagai tanda kecewa. Namun wasit tetap pada keputusan semula.
Along yang ditunjuk sebagai algojo mengambil ancang-ancang. Tendangannya pelan kearah kanan gawang. Ferry mampu membaca tendangan Along dan mampu ditepisnya. Kegagalan Along mencetak gol ini semakin memperpanjang krisis golnya di musim ini.
Berhasil mengagalkan peluang Arema, tim lawan semakin bersemangat. Tiga stiker yang dipasang pelatih Ivan Kolev masing-masing Oktovianus, Jajang Mulyana dak Kayamba, berusaha menjebol gawang Kurnia Meiga. Beruntung, Meiga tampil cemerlang dengan mengagalkan beberapa peluang lawan.
Arema baru bisa menetak gol di menit ke 34 melalui TA Musafri. Pemain yang pernah memperkuat Persiba Balikpapan dan Persija Jakarta ini memanfaatkan umpan Esteban Guillen. Dengan cerdiknya, meski dikawal dua pemain Supardi dan Boby Satria mampu dilewatinya. Dengan sekali sontekan, bola meluncur deras ke gawang lawan. Kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk Arema. Kedudukan ini berakhir hinga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, pelatih Miroslav Janu memasukkan Hendra Ridwan mengantikan Esteban Guillen. Miro terpaksa menarik Esteban karena pemain asal Uruguay ini mengalami cedera.
Tanpa diperkuat Esteban, serangan Arema tampak kurang tajam lagi. Pasokan bola dari sector tengah ke depan, tak lagi gencar.
Sementara itu tim lawan, justru menarik pemain tengah Kim Yong He dan memasukkan Budi Sudarsono. Masuknya pemain yang akrab dipanggil Budigol ini menjadi petaka bagi Sing Edan. Terbukti, pemain asal Kediri ini mampu menjebol gawang Arema di menit ke 64.
Gol bermula dari heading Budi dari luar kotak penalti ke depan gawang Arema. Meiga terpaksa menghalau bola ke karena Oktovianus berdiri bebas. Namun bola kembali mengarah kearah Budi Sudarsono. Dengan tendangan melambung, gawang yang sudah kosong berhasil dijebolnya. Kedudukan menjadi imbang 1-1.
Arema sebenarnya berusaha mengejar ketertinggalan. Namun rapatnya barisan belakang lawan, beberapa peluang yang diciptakan Arema selalu dimentahkan. Sebaliknya, tim lawan semakin bersemangat dengan melakukan serangan melalui Kayamba Gums.
Hingga akhir babak kedua usai, kedudukan tetap imbang 1-1. (bua/mg3/jon)

!!!akan sangat berguna jika kalian mengklik iklan yang kami pasang di blog ini untuk membantu berlangsungnya blogaremaisme!!!silakan berkomentar di fb koment...Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar