Rabu, 30 Maret 2011

Direksi Ditunggu Utang

MALANG - Dialog atau duduk satu meja antara Pembina Yayasaan Arema, Pengurus Yayasan dan Direksi PT Arema Indonesia tampaknya menjadi hal yang sangat urgent atau penting untuk keberlangsungan tim kebanggaan Aremania ini.
Khususnya setelah sempat terjadi konflik di internal pengurus Arema, muncul ide dari Presiden Klub Arema, Rendra Kresna untuk mengajak semua pihak yang bertanggung jawab di Arema itu, duduk satu meja.
‘’Kita harap secepatnya semua pengurus bertemu membahas persoalan di Arema. Saya rasa bukan lagi soal hak suara, karena kongres PSSI juga tidak jelas. Tapi bagaimana menyelamatkan Arema,’’ terang Manajer Media Officer Arema, Sudarmaji, kepada Malang Post, kemarin.
Menurut mantan wrtawan ini, tarik ulur pengurus Arema ini juga bukan lagi seputar Arema harus ikut Indonesia Super League (ISL) atau Liga Prime Indonesia (LPI) seperti yang sempat jadi pertentangan selama ini.
‘’Persoalan yang mendesak di Arema adalah masalah financial. Ini harusnya menjadi bahasan utama dalam pertemuan itu. Jadi yang penting bagaimana menyelamatkan Arema dan Arema tetap eksis,’’ terang Darmaji.
Jika mengacu problematika tim Arema selama musim kompetisi 2010/2011 ini, cukup banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan PT Arema Indonesia sebagai pihak yang bertanggung jawab mengelola tim Arema.
Baik itu untuk tim Arema U-21 yang berkompetisi di ISL U-21 maupun di tim Arema senior. Semuanya terkait dengan urusan financial. Baik yang sisa musim lalu maupun musim ini.
Menurut data yang dihimpun Malang Post, persoalan financial yang jadi PR Direksi PT Arema Indonesi diantara gaji pemain Arema U-21, gaji pemain senior, baik gaji 2,5 bulan musim lalu dan musim ini dua bulan belum dibayar.
Padahal kompetisi masih akan berakhir bulan Juni nanti, dan manajemen masih harus membayar empat bulan gaji lagi. Parahnya, dari PR musim lalu, manajemen juga punya tanggungan bonus juara ISL pada supporting staf.
Termasuk juga bonus Arema sebagai runner up Piala Indonesia, hingga saat ini belum jelas. Ini tentu menjadi PR yang harus diselesaikan direksi, agar mereka yang sudah berkerja di Arema, mendapatkan hak mereka.
Kembalinya HM Nur dan Siti Nurzanah sebagai Direktur Utama dan Direktur PT Arema Indonesia, diharapkan bisa segera menyelesaikan banyaknya PR tersebut. Dimulai dari rencana pertemuan pengurus Yayasan dan Direksi.
Kebetulan HM Nur adalah juga Ketua Yayasan Arema yang bertanggung jawab atas berjalannya roda organisasi PT Arema Indonesia. Dialog diharapkan menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan solusi agar tim Arema tetap eksis.
‘’Ya mudah-mudahan saja nanti ada tawaran solusi yang tepat untuk persoalan di Arema ini,’’ harap Sudarmaji mengaku belum ada konfirmasi dari pengurus perihal waktu dan tempat untuk dialog antara pengurus Yayasan dan Direksi PT Arema Indonesia tersebut.
Sementara itu sebelumnya saat menghubungi Malang Post, HM Nur mengaku siap datang untuk dialog bersama pengurus lainnya. Hanya waktunya yang harus disesuaikan. Apalagi, dia mengaku selama ini komunikasi secara intensif terus dilakukan.
‘’Kalau sudah ada kepastian dan saya diberitahu, pasti saya akan datang. Karena selama ini komunikasi saya dengan pengurus yang lain masih lancar,’’ kata HM Nur, Selasa kemarin.


!!!akan sangat berguna jika kalian mengklik iklan yang kami pasang di blog ini untuk membantu berlangsungnya blogaremaisme!!!silakan berkomentar di fb koment...Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar