Rabu, 16 Maret 2011

Inilah Surat Perjanjian Pemain & Manajemen Arema

Rembukan antara manajemen, pemain dan Aremania, Selasa (15/3) siang memang telah menghasilkan sebuah ‘nota kesepakatan’ yang diharapkan menjadi landasan kuat solidnya kondisi tim. Kertas yang dibubuhi tanda tangan perwakilan pemain dan manajemen itu pun menjadi satu-satunya ‘pegangan’ pemain untuk bertahan.

Surat perjanjian yang dibuat spontan demi komitmen pemain dan manajemen Arema. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Surat perjanjian yang dibuat spontan demi komitmen pemain dan manajemen Arema. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Diskusi terbuka di Mess Arema siang itu meleset dari jadwal, acara yang dijadwalkan mulai pukul 11.00 siang, molor dan baru dimulai hampir pukul 13.00 siang. Pihak manajemen diwakili oleh Abriadi Muhara, sedangkan pihak pemain diwakili oleh Kapten tim, Noh Alam Shah.

Abriadi mengawali pertemuan dengan kabar bahwa gaji pemain akan dicairkan pada pukul 14.00. Gaji yang sudah cair adalah gaji satu bulan, disediakan oleh seorang donatur yang tidak diungkap identitasnya oleh Abriadi. Sedangkan untuk sisa 2 bulan gaji, akhir bulan ini akan ditalangi oleh pihak AXIS sebagai salah satu sponsor Arema.

Abriadi juga memaparkan bahwa kejadian ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. “Kita masih punya 9 kali Home, dan dari situ kita bisa save 4,5 miliar dari pendapatan bersih 500 juta tiap kali pertandingan,” ujarnya.

Noh Alam Shah melakukan sign di surat perjanjian bermaterai. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Noh Alam Shah melakukan sign di surat perjanjian bermaterai. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Noh Alam Shah yang berbicara kemudian menyatakan bahwa para pemain punya masalah besar tentang kepercayaan mereka pada pihak manajemen. Menurutnya juga, manajemen tidak punya alasan apapun untuk lalai memberikan apa yang sudah menjadi hak pemain yang sudah habis-habisan di lapangan. Keinginan para pemain sederhana saja, yaitu adanya pengertian dari pihak manajemen untuk mematuhi apa yang sudah disepakati bersama. Dia juga mengucapkan terimakasih pada publik Aremania yang tak hentinya mendukung para pemain, baik di dalam dan di luar lapangan.

Mengenai selentingan bahwa Pierre Njanka yang ikut hadir dalam pertemuan antar pemain semalam, sang kaptem menyatakan bahwa meskipun tak lagi bergabung dalam satu tim, Njanka adalah mentor bagi mereka sampai hari ini, dan masih tetap menjalin komunikasi yang baik dengan para pemain Arema lainnya. Along juga menyatakan bahwa para pemain menginginkan adanya hubungan yang solid antara pemain, manajemen dan Aremania.

Perwakilan manajemen, Abriadi Muhara menandatangani surat perjanjian dengan disaksikan Aremania. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Perwakilan manajemen, Abriadi Muhara menandatangani surat perjanjian dengan disaksikan Aremania. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Akhirnya, dibuatlah sebuah ‘nota kesepakatan’ yang secara spontan diminta oleh Aremania. Kertas perjanjian ini ditandatangani oleh kedua pihak di atas materai dengan poin penting bahwa manajemen tidak akan terlambat lagi dalam membayar gaji pemain, dan para pemain bebas berbuat apa saja yang telah menjadi keputusan mereka jika pihak manajemen gagal memenuhi janjinya.

Sementara itu, pria yang disebut-sebut sebagai Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam justru tak tampak hadir. Mengutip pendapat salah satu Aremania yang mengikuti diskusi, semestinya pria asal Makassar itu muncul untuk bisa dimintai keterangan.

“Mestinya Andi Darussalam datang ke sini, Aremania juga sebenarnya ingin tahu apa peran dia selama ini. Kok pas dibutuhkan gini malah nggak muncul. Katanya pembina…” ujar Aremania yang menolak ditulis namanya itu singkat. (onn/inb/ale)




!!!akan sangat berguna jika kalian mengklik iklan yang kami pasang di blog ini untuk membantu berlangsungnya blogaremaisme!!!silakan berkomentar di fb koment...Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar