Senin, 21 Februari 2011

Yayasan Suporter Surabaya Ingin Kehadiran Aremania

SURABAYA – Yayasan Suporter Surabaya (YSS) berharap Aremania tetap hadir di pertemuan antar pendukung sepakbola (suporter), pagi ini, di Mapolda Jatim. Sebab, kondisi ‘perang’ antar suporter di Jatim sekarang ini dinilai telah mengarah ke isu SARA (Suku Agama Ras & Antar Golongan).
‘’Kami tetap berharap rekan-rekan korwil Aremania bisa datang. Bagaimana pun, kalau dibiarkan terus menerus, kami kuatir ketegangan antar suporter bisa mengarah ke isu SARA,’’ tutur Wastomi Suheri, Koordinator YSS kepada Malang Post, kemarin siang.
Menurut dia, gagasan mempertemukan 38 kelompok suporter se Jatim ini adalah usulan beberapa kelompok suporter di Jatim. Usulan tersebut kemudian direspon cukup bagus oleh Pemprov dan Polda Jatim. Karena itulah, maka Gubernur Jatim Soekarwo akan menghadiri sendiri acara pertemuan antar suporter ini.
‘’Secara resmi yang mengundang Pak Gubernur. Karena itu tidak diwakilkan ke wagub. Makanya, kami sangat berharap kawan-kawan dari Aremania tetap hadir,’’ tutur Wastomi, yang juga Sekretaris PSSI Pengcab Surabaya versi Wisnu Wardhana ini.
Dikatakan dia, ketidakhadiran Aremania terkait kuota undangan, hal itu dianggap bukan persoalan besar. Karena, tidak mungkin seluruh korwil Aremania harus hadir di Mapolda Jatim.
Tetapi, lanjut dia, jika yang dipersoalkan karena ketidakcocokan dengan Bonek atau kelompok suporter lainnya, maka sekarang ini kesempatan baik untuk menyelesaikannya. Artinya, ajang silahturahmi antar suporter se Jatim di Mapolda Jatim diyakini solusi mencari jalan terbaik.
‘’Mosok Belanda yang menjajah Indonesia 350 tahun saja sekarang bisa damai dan bersahabat. Kenapa Aremania dan Bonekmania, tidak bisa. Kami yakin, pasti ada solusi dan perdamaian antar suporter di Jatim,’’ tuturnya pasti.
Terkait isu SARA, Wastomi mencontohkan, jika persoalan sepakbola dan suporter terus seperti sekarang, ke depan bisa jadi antar warga di Jatim juga tidak bisa berdamai. Karena pertimbangan kedaerahan, bisa saja antar warga di Jatim saling memboikot kepentingan non bola.
‘’Iso-iso warga Surabaya tidak mau makan bakso Malang. Atau, tidak ada penjual tahu campur Lamongan di Malang, karena persoalan antar suporter. Kalau kondisinya seperti ini, maka isu suporter pun bisa dibelokkan ke hal-hal yang berbau SARA,’’ kata Wastomi, yang juga Ketua DPC Organda Surabaya ini. (has/nug)

!!!saat ini kalian sudah bisa membuka blogaremaisme lewat HP dan tidak berat lagi!!!silakan berkomentar di fb koment...Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar