Rabu, 13 Juli 2011

Hargailah Pendahulu Arema

Tidar-(MalangSoccerNews.web.id).Pendiri Arema Luky Acub zaenal miris melihat apa yang terjadi pada team yang di dirikannya masih belum bisa lepasa dari masalah internal yayasan.Ditemui wartawan di rumahnya kawasan tidar putra acub zaenal tersebut menyatakan" semuanya saling mengaku klaim dari kepemilikan Arema.

Tapi mana saat pemain Arema membutuhkan gaji tidak ada yang datang dan menyelmatakan pemain"Tapi sekarang kompetisi suda berakhir akan tetapi semua saling klaim Masyallah imbuhnya"Sebelumnya luki juga kecewa yang rencananya akan di hapus struktur pendiri.Menurut harian malang post Eko handoko menyatakan Kalau pendiri itu tidak ada wewenang.

Sam ikul saat berbicang wartawan di kediamannya Selasa 12.07/Gilank/MSN

Prinsipnya, pendiri setelah yayasan itu lahir atau terbentuk, sudah putus hubungannya. Kecuali dia duduk sebagai pembina atau sebagai pengurus dalam yayasan yang dibentuk,’’ sambung notaris yang memegang akta nomer 146 untuk perubahan Yayasan Arema saat dikelola Bentoel. Ketika itu pula Eko Handoko menunjukkan berkas-berkas akta yayasan yang tetap dia simpan.

Kalau pendiri bisa merubah, menurut Eko Handoko, itu adalah aturan lama, dimana Yayasan belum mendapat standarisasi dari Departemen Kehakiman. Sehingga diakuinya, untuk standar akta yang lama, notaris bebas membuat sendiri-sendiri.

’’Kadang-kadang pendiri ditambahkan pasal tertentu, bahwa pendiri itu diberi keistimewaan tertentu. Misalkan kalau mau angkat pengurus harus persetujuan pendiri, atau mau jual akta harus persetujuan pendiri. Tapi itu yang lama, kalau sekarang sudah tidak bisa,’’ jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, dalam akta Yayasan Arema yang dipegangnya, tidak tercantum nama pendiri dalam struktur kepengurusnya. Sehingga bisa dipastikannya, pendiri tidak punya wewenang dalam Yayasan Arema.

’’Tidak tahu apa setelah ini ada perubahan lagi,’’ sebut Eko Handoko yang mengaku sudah tak ikut merubah akta Yayasan Arema saat dilepas oleh Bentoel tahun 2009 lalu.Nah masalah itu yang membuat luki Kecewa.Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya.

Tanda kehancuran bangsa adalah pemuda ataupun rakyatnya tidak lagi mengingat dan menghargai pahlawannya itu yang terjadi di negri kita saat ini akan terjadi di Team Arema imbuh Luki sembari menutup pembicaraanya kepada wartawan(Gilank/MSN)

0 komentar:

Posting Komentar