Rabu, 26 Januari 2011

TAK TERKALAHKAN

TAK TERKALAHKAN
Arema Sukses Tahan Imbang Sriwijaya FC

PALEMBANG - Luar biasa! Arema pantas berterimakasih kepada dua anak muda di skuad kebanggaan Aremania ini. Keduanya benar-benar menunjukkan kualitasnya. Sunanto dan Kurnia Meiga. Lewat kedua singa muda itulah, Arema sukses mencuri poin dari kandang Sriwijaya FC, Stadion Jakabaring Palembang, kemarin siang.
Singo Edan, sukses menahan imbang 1-1 Laskar Wong Kito, dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) musim 2010-2011. itu berarti, Arema tak terkalahkan di dua laga away ke Bandung dan Palembang.
Sunanto yang turun sebagai pemain pengganti di awal babak kedua, hanya butuh waktu tiga menit untuk bisa menjebol gawang Ferry Rotinsulu. Sementara Kurnia Meiga, sukses memblok tendangan penalti Budi Sudarsono di menit 86. Meski apa yang dilakukan keduanya, tak bisa dilepaskan perjuangan tak mengenal lelah dari Noh Alam Shah dkk.
Tapi paling tidak, lewat atraksi Sunanto dan Kurnia Meiga, Arema mampu menambah satu poin dan mengantar skuad asuhan Miroslav Janu merangkak naik ke posisi runner up klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) dengan total 20 poin. Singo Edan berada di posisi kedua, membuntuti Persipura Jayapura yang berkibar sebagai pemuncak dengan raihan 26 poin.
Meskipun di babak pertama, gempuran bertubi-tubi awak Laskar Wong Kito benar-benar membuat pertahanan Singo Edan kalang kabut. Bagaimana tidak, para penyerang tuan rumah tak henti membombardir lini belakang Arema yang dikomando Purwaka Yudi. Hasilnya, baru 11 menit babak pertama berjalan, gawang Kunia Meiga akhirnya jebol juga.
Berawal dari skema serangan balik cepat, para pemain Sriwijaya sukses memasuki daerah pertahanan tamunya. Rendi Siregar yang beroperasi di sayap kiri sukses menembus petak penalti Arema. Melihat rekannya yang berdiri bebas di muka gawang lawan, mantan pilar tim PON Jatim itu mengirimkan umpan silang yang langsung disambar tendangan keras oleh Supardi. Tembakan tersebut berhasil diantispasi oleh Meiga, namun bola rebound kembali jatuh ke kaki Supardi. Sontekan kedua mantan penggawa Pelita Jaya Karawang itulah yang tidak mampu dibendung lagi oleh Meiga yang sudah terjatuh.
Unggul satu bola atas tamunya, membuat Sriwijaya makin agresif melancarkan serangan. Thierry Gatushi dkk tampaknya begitu bernafsu untuk segera menyudahi perlawanan arek-arek Malang. Budi Sudarsono menjadi momok menakutkan bagi benteng pertahanan Leonard Tupamahu dkk. Penyerang berjuluk si Ular Phyton itu berulang kali mengancan gawang Singo Edan melalui pergerakan berbahaya dibarengi sejumlah tembakan spekulatif. Beruntung Meiga tampil prima sore itu. Penjaga gawang utama timnas U-23 itu sukses meredam berbagai ancaman yang diarahkan ke jala gawangnya.
Tak ingin terus menjadi bulan-bulanan lawan, para penggawa Arema berinisiatif melepaskan diri dari tekanan. Sejumlah percobaan dilakukan untuk mencuri gol balasan. Tendangan berbau spekulatif dilepaskan oleh Esteban Gullien maupun Benny Wahyudi yang naik membantu serangan. Namun, tak satu pun yang sukses menemui sasaran. Skor 1-0 untuk keunggulan Sriwijaya bertahan hingga turun minum.
Pasca jeda, mesin perang Singo Edan mulai panas. Pelatih Miroslav Janu berusaha menambah daya gedor pasukannya untuk mengejar ketertinggalan. Tactician asal Ceko itu memasukkan penyerang muda, Sunarto untuk menggantikan gelandang Juan Revi di awal babak kedua. Keputusan Miro terbilang tepat. Sunarto mengawali debutnya dengan gemilang.
Belum genap tiga menit memasuki lapangan, penyerang bernomor punggung 15 itu sukses memecah kebuntuan timnya. Penyerang berusia 20 tahun itu berhasil memanfaatkan crossing yang dikirimkan TA Musafri dari rusuk sayap kanan.
Berdiri tanpa pengawalan di muka gawang Sriwijaya FC, lantaran semua pemain Sriwijaya FC terpaku pada pergerakan Along, Sunarto tinggal meneruskan umpan matang tersebut dengan sontekan pelan kaki kiri. Bola pun masuk gawang tanpa bisa diantisipasi Fery Rotinsulu yang telah mati langkah.
Kedudukan imbang 1-1 membuat tensi pertandingan semakin panas. Bukannya mengendurkan serangan untuk menjaga kans mengamankan poin di kandang lawan, anak-anak Singo Edan justru terlecut menggandakan skor. Begitu pula Sriwijaya yang tampil ngotot demi menjaga gengsi sebagai tuan rumah. Kedua tim saling obral serangan, memanfaatkan kecepatan akselerasi para winger yang sering melalukan overlapping.
Arema memiliki peluang emas menciptakan gol kedua saat laga memasuki menit ke-68. Aksi solo run Ahmad Amiruddin memaksa penjaga gawang Fery Rotinsulu bergerak meninggalkan sarangnya. Dengan sedikit gocekan, penyerang asal Makassar itu berhasil memperdaya kiper kedua timnas tersebut. Sayang, tembakannya ke arah gawang yang sudah melompong justru melenceng dari sasaran.
Asa pendukung tuan rumah melihat tim pujaannya meraih angka sempurna terbuka tatkala laga berjalan 85 menit. Seiring keputusan wasit yang menunjuk titik putih lantaran menganggap bek Arema, Waluyo menjatuhkan Claudiano Alves yang bergerak tanpa bola di dalam kotak penalti.
Disinilah kedewasaan dan jika kepemimpinan Along benar-benar teruji. Dia mampu meredam emosi pemain Arema saat memprotes keputusan wasit. Along, dengan tenang dan tanpa emosi mencoba berdebat dengan wasit. Namun ketika wasit tak merubah keputusan, Along langsung meminta pemain Arema lainnya menerima kenyataan itu.
Beruntung Kurnia Meiga tampil brilian. tendangan penalti diambil Budi Sudarsono yang ditunjuk sebagai algojo, berhasil ditepis Meiga, sekaligus membuyarkan kemenangan Sriwijaya yang sudah di depan mata.
Dengan cekatan, kiper jangkung asal Jakarta itu mampu membaca pergerakan bola tembakan Budigol yang mengarah ke sudut kanan gawangnya. Pupus sudah peluang Laskar Wong Kito untuk berbalik unggul.
Predikat bintang pun layak disematkan kepada Meiga yang tampil menawan dalam mengawal gawangnya sepanjang pertandingan. Meski jual beli serangan terus terjadi di lima menit tersisa, tak satu gol tambahan sukses dijaringkan kedua kubu. Skor imbang 1-1 tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan. (tom/bua/avi)


Susunan Pemain
Sriwijaya: Ferry Rotinsulu (pg) ©; M Ridwan, Thierry Gathusi, Claudiano Alves, Supardi; Mahyadi Panggabean/ Ardiles Rumbiak (84), Dirga Lasut, Ade Suhendra/ Rudi Widodo (61), Arif Suyono; Budi Sudarsono, Rendy Siregar/ Bobby Satria (72).

Arema: Kurnia Meiga (pg); Waluyo, Purwaka Yudi, Leonard Tupamahu/ Achmad Amirudin (51) Benny Wahyudi; Zulkifli Syukur, Ahmad Bustomi, Juan Revi / Sunarto (46); Esteban Guillen, TA Musafri/ Rony Firmansyah (81); Noh Alam Shah ©.



Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar