Rabu, 29 September 2010

Info Pagi InI seusai kekalahan Arema VS Persisam

Target Lepas

Dua Keputusan Kontroversi Sumbang Kegagalan
SAMARINDA – Laga perdana Arema di kancah Indonesia Super League (ISL) musim 2010-2011, gagal mencapai target. Bahkan Singo Edan harus pulang dengan tangan hampa setelah kalah 1-2 (0-0) dari Persisam Putra Samarinda, di Stadion Segiri, Samarinda kemarin petang. Dua keputusan kontroversi wasit Mulyadi asal Bogor, menyumbang poin kegagalan Arema. Pertama terjadi menit 22. Tendangan Noh ’Along’ Alamshah yang mengarah keras, berhasil diblok oleh pemain belakang, Saiful menggunakan tangan kanan. Kejadian yang terlihat jelas itu, dibiarkan saja oleh wasit.
Kemudian menit 50, saat Julio Lopez (J-Lo) mencetak gol. Saat duel dengan Purwaka, usai mengontrol bola dengan dada, terlihat sekali J-Lo mengarahkan bola ke kanan menggunakan tangan kirinya, sebelum bola ditendang kaki kiri dan mengecoh Kurnia Meiga.
Namun terlepas dari dua kontroversi itu, Arema memang terlihat keteteran menghadapi serbuan Ahmad Sembiring cs. Serangan anak asuh Hendri Susilo dimotori trisula Choi Dong Soo, Ronald Fagundez dan J-Lo. Dong Soo dan J-Lo bergantian melakukan serangan melalui umpan-umpan jitu dari Fagundez. Menit 10, Dong Soo mencoba mengulang kembali serangan Lopes yang gagal, tapi dia terkena jebakan offiside.
Menit 13, giliran J-Lo yang terjebak offside meski demikian bola kembali berhasil dikuasai Elang Borneo. Malah, Njanka terpaksa harus membuang bola ke luar lapangan akibat terdesak serangan trisula Persisam. Defender Arema Purwaka juga mengganjal pemain Persisam yang menyerang melalui sektor kiri.
Pendeknya, bintang lapangan sore itu adalah Kurnia Meiga, berkali kali dia menyelamatkan gawangnya dari tendangan Lopes, Dong Soo dan Fagundez. Arema seringkali kehilanga bola di sektor tengah, sehingga menyebabkan lini belakang pontang-panting.
Peluang emas Arema pada babak pertama ketika M. Fakhrudin berupaya mengedor gawang mantan timnya. Sempat terjadi skrimit dimulut gawang Elang Borneo namun kiper Persisam Wawan Hendrawan lebih sigap menangkap bola.
Seharusnya pemain Arema mendapat hadiah penalti ketika tendangan keras Along di menit 22 diblok menggunakan tangan oleh defender Saiful. Namun Mulyadi tak memperhatikan hal itu sehingga pertandingan dibiarkan bergulir. Menit 28, Noh Alam Shah kembali mendapat kesempatan, tapi sodoran bolanya dihadang defender M. Robi.
Keteteran, Arema berusaha mengembangkan serangan melalui kecepatan M. Ridhuan, tapi belum juga membuahkan hasil. Duet rekan satu negara Noh dan Ridhuan hanya berbuah offside bagi Ridhuan. Pemain berambut singa itu sempat mengeksekusi tendangan sudut tapi terlalu lemah dan diamankan Wawan Hendrawan.
Legiun asing asal Ceko Roman Chmelo tercatat dua kali gagal menyarangkan bola ke gawang Wawan. Menit 39 dan 40, tendangan Roman belum mampu menggetarkan jala lawan.
Mendekati menit akhir, Persisam terus menekan Arema FC sehingga membuat lini belakang kocar-kacir. Kondisi itu membuat pelanggaran seringkali terjadi di area berbahaya Singo Edan. Namun eksekusi tendangan bebas dari Fagundez belum mampu menjangkau titik berbahaya di gawang Kurnia Meiga.
Hingga tambahan waktu tiga menit, kedua tim belum bisa mencetak angka. Arema seringkali melakukan kesalahan mendasar dengan salah umpan dan kehilangan bola. Sedangkan lini depan Persisam belum menunjukkan finishing touch yang ciamik.
Memasuki babak kedua Persisam terus tampil menekan, melalui mantan striker Persiba J-Lo. Aksi individu J-Lo berhasil diredam oleh Meiga yang masih kukuh berdiri di depan gawang.
Namun pada menit 50 Lopes menang duel udara dengan Purwaka tapi menghasilkan gol yang berbau kontroversial. Saat mengontrol bola, J-Lo terlihat mengarahkan bola ke arah kanan menggunakan tangannya, tapi aksi itu tak dilihat wasit.
Arema berupaya menyamakan kedudukan, tapi seringkali serangannya kandas di sektor tengah. Duet Along dan Ridhuan kerapkali digagalkan M. Robi dan Fagundez yang menjadi motor serangan Persisam. Keasyikan menyerang, Arema nyaris kebobolan pada menit 53.
Tak berhenti berusaha, Bustomi dan Roman berusaha mengatur serangan, tapi masih kandas di kaki mantan pemain Arema Fandi Mochtar.
Memasuki menit 69, pelatih Arema Miroslav Janu memasukkan Yongki Aribowo dan mengeluarkan Roman Cmhelo. Saat bersamaan, kubu Persisam juga mengganti Irsyad Aras dengan Pavel Solomin.
Kedua tim berupaya meningkatkan serangan dengan memasukkan stok striker yang dimiliki. Bagi Persisam upaya itu cukup efektif dengan adanya Pavel daya gedor lini depan meningkat.
Menit 71 Ahmad Sembiring berhasil menggiring bola hingga zona berbahaya Arema kemudian melayangkan umpan ke Choi Dong Soo. Dalam posisi yang tanpa kawalan, Dong Soo dengan mudah menendang bola dan menggetarkan jala Kurnia Meiga.
Seakan tak terima, selang dua menit Arema langsung membalas gol itu melalui Piere Njanka pada menit 74. Tak puas mencetak satu gol, pemain depan Arema masih berupaya menyamakan kedudukan. Namun aksi Yongki pada menit 77 berhasil diredam M. Robi, Arema belum mampu menembus jantung pertahanan Elang Borneo.
Memasuki menit akhir, Arema makin meningkatkan serangan kali ini melalui kerjasama Noh Alam Shah dan Ridhuan. Hanya saja, usaha Noh masih gagal lantaran dirinya berbenturan dengan kiper Persisam.
Pada menit tambahan, Along nyaris menyamakan kedudukan berkat umpan manis dari Piere Njanka. Malang bagi Arema, tendangan Along yang diarahkan ke zona kosong berhasil diamankan defender M. Robi. Hingga peluit ditiup pada menit 92, Singo Edan belum mampu menyamakan kedudukan. (ary/bua/avi)

Langsung Menuju Bontang

SAMARINDA-Usai dikalahkan Persisam Samarinda, 1-2 kemarin sore, tim Arema langsung bertolak ke Bontang. Dijadwalkan pagi ini pukul 09.00 WITA, rombongan tim Arema akan berangkat dari Hotel Mesra, Samarinda, menuju Bontang.
Singo Edan akan menghadapi Bontang FC pada pertandingan away keduanya di Kalimantan Timur, Sabtu (2/10) besok. Menurut rencana, selama di Bontang, Pierre Njanka dan kawan-kawan akan menginap di Hotel Bukit Sintuk.
“Ya, besok pagi jam sembilan, kita berangkat dari hotel langsung ke Bontang dengan perjalanan darat, naik bus. Di Bontang kita menginap di Hotel Bukit Sintuk,” ungkap pelatih kiper Arema, Dwi Sasmianto, kemarin pagi.
Jika naik bus, rombongan tim Arema diperkirakan tiba di Bontang, sekitar pukul 12.00 WIB siang ini. Begitu tiba Hotel Bukit Sintuk dan usai makan siang, pemain Arema akan langsung istirahat, karena sore ini ada jadwal latihan ringan.
“Rencananya besok sore jam tiga ada latihan ringan, mungkin dengan jogging di sekitar hotel, setelah itu pemain langsung renang,” sebut Dwi perihal program untuk 22 pemain Arema begitu tiba di Bontang sore ini. (bua/jon)

Janji Balas di Bontang

SAMARINDA - Pelatih Arema, Miroslav Janu sebenarnya pantas kecewa dengan hasil buruk mengawali ISL 2010-2011. Tapi dia memilih mencari hal positif.
Miro menyebut, kekalahan itu terjadi karena Arema unlucky alias tidak beruntung. Ada satu peluang penalti yang sebenarnya dimiliki Arema.
Kendati demikian, Miro mengaku enggan membahas faktor non teknis yang membuat Singo Edan tumbang di Stadion Segiri. Padahal, penalti untuk Arema itu terjadi demikian jelas pada menit 22. Noh Alam Shah menendang bola mengenai tangan pemain belakang Persisam Syaiful, tapi wasit kurang jeli.
‘’Saya tidak mau membahas soal non teknis, seharusnya ada satu penalty. Tapi tidak apa-apa,’’ bebernya.
Pada babak pertama, sebenarnya Arema mampu mengimbangi permainan anak-anak Pesut Mahakam. Kendati permainan dikendalikan Fagundez cs, tapi lini belakang Arema masih cukup solid. Terlebih lagi, dibawah mistar Arema berdiri kiper terbaik Kurnia Meiga.
‘’Kita datang untuk bikin bagus result, untuk menang. Tapi itu sudah berakhir,’’ keluh Miro.
Memasuki babak kedua, Arema seperti kehilangan daya gedor bahkan berkali-kali kehilangan bola. Kondisi itu dimanfaatkan Elang Borneo dengan menyambar passing salah dari Singo Edan.
Benar juga, belum lama peluit babak kedua berbunyi, Singo Edan harus memungut bola dari gawangnya. ‘’Kita unlucky hari ini (kemarin), akan kita coba lagi di Bontang,’’ tegas sang arsitek.
Evaluasi pertandingan di Segiri, kata Miro, finishing yang dimiliki anak asuhnya kurang jitu. Nah, menghadapi Bontang, kondisi itu akan segera diperbaiki. Dirinya tak mau tim larut dalam kekalahan terlalu lama.
‘’Persisam lebih beruntung, kami sudah lakukan berbagai serangan tapi penyelesaian akhir belum maksimal,’’ katanya.
Sedang pelatih Persisam Putra Samarinda, Hendri Susilo mengungkapkan bahwa lawan perdana ini sangat berat, yakni juara ISL. Kondisi itulah yang membuat babak pertama berakhir dengan skor kacamata. Pasalnya, kedua tim sama-sama mencari celah kelemahan lawan.
Hendri mengakui, bermain aman pada babak pertama membuat tempo permainan melambat. Dalam sepakbola strategi seperti itu memang harus diterapkan untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
‘’Ini sepakbola, yang kita hadapi tim juara. Babak pertama susah karena kita sama-sama mencari celah,’’ akunya.
Kendati terlihat melambat, kata Hendri, anak buahnya masih mampu mengendalikan permainan. Terbukti dari sejumlah peluang emas yang berhasil diciptakan Elang Borneo. Kendati belum tercipta gol, Persisam masih mendominasi serangan. ‘’Meski babak pertama terkesan melambat tapi Persisam punya banyak peluang,’’ kilahnya.
Memasuki babak kedua, sang arsitek Pesut itu mengaku memberi suntikan motivasi kepada pemain. Salah satunya adalah memberi keyakinan bahwa Arema saat ini dalam kondisi lemah.
‘’Saya katakan kepada anak-anak, kalo Arema sudah habis, jadi kalau pintar memanfaatkan peluang kita bisa menang,’’ akunya.
Salah satu strategi yang diberikan Hendri kepada pemain adalah memperbaiki passing pada babak kedua. Terbukti serangan pemainnya makin menggila tapi tetap diimbangi barisan belakang yang solid.
‘’Kunci suksesnya adalah kerja keras anak-anak, tanpa kerja keras anak-anak maka strategi sebagus apapun pasti tak ada hasilnya,’’ pungkas dia. (ary/avi)

2 komentar:

kyupimbs mengatakan...

apane seng parah

Anonymous mengatakan...

wah parah

Posting Komentar