Jumat, 01 April 2011

Pendapatan Dari Tiket Tak sepadan

Sehari sebelum menjamu Persib Bandung, manajeman PT. Arema Indonesia melalui pengelolah Harian, Abriadi Muhara, berjanji untuk memberikan gaji pemain yang tertunda selama dua bulan terakhir. Gaji rencananya akan dibayarkan satu bulan dulu dari hasil penjualan tiket.

Tapi apa harus dikata, hasil penjualan tiket ternyata tak sesuai dengan harapan,"Dari perhitungan awal kita mendapatkan 590 juta bruto,"jelas Abriadi Muhara.

Untuk membayar gaji pemain manajeman Arema Indonesia harus mampu mengumpulkan uang sebesar 900 jutaan. Jumlah ini belum termasuk membayar fasilitas untuk pemain asing mulai dari sewa mobil, kontrak rumah dan fasilitas lainnya.

Kondisi diperparah dengan munculnya polemik di manajeman Singo Edan antara jajaran direksi de jure dan pengurus de facto. "Kami tidak mau tahu soal itu yang kami tahu gaji kami harus dibayar dan harus ada yang bertanggung jawab, jangan Aremania terus yang menjadi tameng," jelas Zulkifly Syukur, yang berharap pengurus Arema segera mencari solusi dari tertundanya gaji.

Kondisi ini diamini oleh Rendra Kresna, Presiden Arema Indonesia yang juga Bupati Malang. "Semua pengurus harus duduk bersama menyelsaikan masalah dan polemik yang ada khususnya masalah finansial dan keberlangsungan Arema ke depannya, urusan lain sebaiknya ditinggal dulu," jelas Rendra Kresna.

Tiket yang laku pada pertandingan versus Persib pun sebesar 147 lembar tiket VIP, 151 VVIP dan 18 ribuan untuk tiket ekonomi. Menurunnya pendapatan dari tiket yang menurun ditenggarai karena kondisi cuaca di Malang yang kurang bersahabat. Setiap sore terjadi hujan di wilayah Malang yang kemungkinan membuat enggan masyarakat untuk menonton. Apalagi bukan hari libur. Belum lagi pada dua pertandingan terakhir Singo Edan dinilai kurang memuaskan. Mereka kalah dari Jeobuk (LCA) dan seri dari SFC. Hal ini membuat animo penonton berkurang.

Selain itu pihak panpel juga menemukan beberapa indikasi kebocoran, mulai dari tiket palsu (tiket disambung sendiri) maupun ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memasukan penonton tanpa tiket.

"Masih ada kebocoran, selain itu juga ada penipuan tiket palsu, semestinya mereka sadar bahwa Arema bisa hidup hanya dari tiket, kenapa mereka tega melakukan ini kepada Arema," tambah Abriadi, yang kini tengah memikir solusi untuk membayar gaji pemain yang tertunda sebelum laga LCA. (idr)

!!!akan sangat berguna jika kalian mengklik iklan yang kami pasang di blog ini untuk membantu berlangsungnya blogaremaisme!!!silakan berkomentar di fb koment...Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar