MALANG - Perlahan namun pasti, pengurus Arema dibawah kendali Rendra Kresna selaku Pembina Yayasan terus bergerak maju. Usai mengurus legalitasnya, menyiapkan kantor dan kesekretariatan Arema, Rendra juga komitmen untuk menyelesaikan gaji pemain. Bukan hanya membayar sisa 2,5 bulan gaji lantaran pemain dianggap telah menerima tiga bulan gaji dari pihak lain, melainkan Rendra siap menyelesaikan 5,5 bulan gaji sesuai dengan kontrak pemain hingga akhir bulan Juli ini. Jika setiap bulan, rata-rata untuk gaji ini dibutuhkan sekitar Rp 1,2 miliar, maka total uang Rp 6,6 miliar itu telah disiapkan Rendra. Itu sebagai bentuk tanggung jawab manajemen Arema untuk memenuhi hak pemain yang telah menyelesaikan tugasnya. Hanya saja, pihak Rendra masih tetap pada komitmennya, agar pemain mau mengembalikan uang yang telah diterima dari pihak lain itu. Tepatnya uang dari pihak Muhamad Nur sebesar tiga kali gaji yang telah diterima pemain pada13 Juni lalu. Rendra pun sebenarnya telah menyiapkan pembayaran dua kali gaji, sesaat setelah pemain menerima tiga kali gaji di Balaikota Batu. Namun saat itu, pemain tak mau mengambil karena keberatan jika harus mengembalikan tiga kali gaji ke M. Nur. ‘’Jadi soal gaji itu, manajemen yang harus memenuhinya. Tapi manajemen lewat Pak Rendra, Presiden Klub waktu itu sudah memberikan ke pemain, tapi justru ditolak. Meski begitu, Pak Rendra berusaha memahami kondisi pemain,’’ ungkap Sudarmaji, manajer media officer Arema. ‘’Pemain terima dari pihak lain karena kebutuhan. Bahkan waktu itu Pak Rendra datang ke mess menjelaskan secara obyektif kondisi manajemen, tapi pemain menolak menerima uang gaji tersebut,’’ sambung ini. Untuk itu, menurut mantan wartawan ini, agar tidak timbul persoalan hukum dikemudian hari, maka waktu itu manajemen meminta pemain mengembalikan uang yang diberikan pihak lain tersebut. ‘’Dan Pak Rendra menjamin akan memberikan total gaji yang terutang, langkah tersebut sungguh dengan tujuan untuk kebaikan semua pihak, termasuk pemain dan manajemen sendiri, dan ini harus dipahami secara obyektif,’’ jelas Darmaji. Menyusul kejadian tersebut, pihak Rendra sepakat terkait penyelesaian gaji, bila ada pihak lain yang memberi dan pemain menerimanya, perlu dipertegas kapasitasnya agar tak sampai keliru dalam menginterprestasikannya. Sekaligus ada jaminan dikemudian hari tidak ada persoalan, baik bagi pemain dan manajemen Arema. Khususnya menyangkut sisa gaji pemain untuk 2,5 bulan yang rencananya juga akan kembali diselesaikan oleh pihak Muhamad Nur. ‘’Kalau pihak sebelumnya itu melakukan hal yang sama dan pemain kembali menerimanya, jelas sangat mengganggu reputasi dan dedikasi manajemen. Karena itu perlu ketegasan terkait gaji ini dan harus dijelaskan secara jujur dan obyektif,’’ yakin Sudarmaji. Sementara itu, hingga kemarin, semua pemain Arema masih menunggu kejelasan gaji tersebut, baik dari pihak Rendra maupun dari pihak Muhamad Nur. Maklum, diantara dua pihak ini belum memberi kepastian untuk pembayaran hak mereka. ‘’Sepi, belum ada kabar,’’ ungkap Benny Wahyudi, bek kiri Arema, kemarin sore. ‘’Sampai sekarang tidak ada kabar soal gaji ini,’’ imbuh Alfarizi, bek kanan Arema memastikan belum adanya kejelasan seputar gaji ini. ‘’Aku tidak mengerti soal gaji ini,’’ sebut Hermawan memilih pasrah. ‘’Gusti Allah yang membalasnya. Aku sudah pasrah, karena malu terus mengemis. Padahal aku ini minta hakku sendiri,’’ sambung bek Arema ini. Menurut informasi, sebagian pemain Arema saat ini sebenarnya dilanda kebingungan dan dilema. Lantaran sudah terlanjur menerima tiga kali gaji dari pihak Muhamad Nur, sementara Rendra Kresna siap untuk menyelesaikan semua gaji mereka. ‘’Ya, menyesal juga, kenapa kemarin itu tidak ambil uang telah diberikan Pak Rendra,’’ sebut Tommy Pranata dalam sebuah kesempatan usai latihan Arema perihal sikapnya yang memilih untuk tidak mengembalikan tiga kali gaji ke Muhamad Nur. Terlepas keterangan gelandang Arema tersebut, pemain juga menanyakan perihal keseriusan Rendra untuk melunasi gaji pemain. Khususnya terkait syarat dari Pembina yang juga Bupati Malang ini agar pemain mau mengembalikan uang mereka ke Muhamad Nur. ‘’Sekarang kalau Pak Rendra ada uang untuk bayar pemain, kenapa harus menunggu pemain mengembalikan uang yang dulu ke Pak Nur, kenapa tidak langsung saja dibayarkan ke Pak Nur,’’ sebut salah satu pemain tak mau namanya disebutkan di koran. ‘’Kalau memang malu, ya kita perwakilan pemain yang akan memberikan ke Pak Nur, kalau nunggu uang yang telah diterima pemain dulu, ya sudah habis semua, pemain dapat uang dari mana untuk mengembalikan yang kemarin itu,’’ sambung pemain yang satu ini. Namun demikian, salah satu pemain yang cukup senior di Arema ini meyakinkan bahwa pemain pada dasarnya tidak masalah untuk mengembalikan uang Muhamad Nur. Cuma pemain berharap Rendra membayar gaji mereka lebih dulu untuk bisa dikembalikan ke mantan Ketua Yayasan Arema itu. Persoalannya, pihak Rendra tidak bisa begitu saja untuk langsung mencairkan seluruh gaji pemain itu. Lantaran menurut Sudarmaji, Pembina Yayasan yang juga Presiden Klub Arema itu tidak mau menuai malu tiga kali terkait persoalan gaji pemain ini. ‘’Kalau dibayar, ternyata pihak lain itu juga membayar sisa gaji pemain, lalu pemain memilih mengembalikan uang yang diterimanya kepada Pak Rendra, Pak Rendra tentu akan malu lagi. Pastinya uang untuk bayar gaji pemain itu sudah ada dan sudah siap,’’ yakin Sudarmaji. Sedikitnya sudah dua kali, Rendra dibuat kecele dengan sikap pemain terkait janji pembayaran gaji. Pertama, begitu tim usai kembali dari Jepang, pemain pilih pulang ke Malang dan mengingkari komitmen dengan Rendra untuk langsung ke Papua. Padahal saat itu di Jepang, Rendra berjanji akan membayar satu bulan gaji dan pemain sudah setuju. Kedua, saat Rendra sudah menyiapkan uang cash untuk pembayaran dua kali gaji, pemain pilih tidak ambil. Untuk itu, Rendra lebih berhati-hati karena tak mau dibuat malu untuk ketiga kalinya. Termasuk belum mau langsung mengganti tiga kali gaji itu kepada pihak Muhamad Nur. Pasalnya menurut informasi, tagihan untuk pembayaran tiga kali gaji itu mencapai Rp 4,5 miliar, jika Rendra harus menggantinya. Sedangkan perhitungan untuk pembayaran tiga kali gaji itu hanya sekitar Rp 3,3 miliar. ‘’Daripada ribet, biar pemain yang mengembalikan sendiri, karena pemain yang terima,’’ kata sumber ini. (bua/avi) |
0 komentar:
Posting Komentar