Rabu, 30 Maret 2011
Tanpa Esteban dan Leo Arema Harus Menang Lawan Persib
Direksi Ditunggu Utang
Khususnya setelah sempat terjadi konflik di internal pengurus Arema, muncul ide dari Presiden Klub Arema, Rendra Kresna untuk mengajak semua pihak yang bertanggung jawab di Arema itu, duduk satu meja.
‘’Kita harap secepatnya semua pengurus bertemu membahas persoalan di Arema. Saya rasa bukan lagi soal hak suara, karena kongres PSSI juga tidak jelas. Tapi bagaimana menyelamatkan Arema,’’ terang Manajer Media Officer Arema, Sudarmaji, kepada Malang Post, kemarin.
Menurut mantan wrtawan ini, tarik ulur pengurus Arema ini juga bukan lagi seputar Arema harus ikut Indonesia Super League (ISL) atau Liga Prime Indonesia (LPI) seperti yang sempat jadi pertentangan selama ini.
‘’Persoalan yang mendesak di Arema adalah masalah financial. Ini harusnya menjadi bahasan utama dalam pertemuan itu. Jadi yang penting bagaimana menyelamatkan Arema dan Arema tetap eksis,’’ terang Darmaji.
Jika mengacu problematika tim Arema selama musim kompetisi 2010/2011 ini, cukup banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan PT Arema Indonesia sebagai pihak yang bertanggung jawab mengelola tim Arema.
Baik itu untuk tim Arema U-21 yang berkompetisi di ISL U-21 maupun di tim Arema senior. Semuanya terkait dengan urusan financial. Baik yang sisa musim lalu maupun musim ini.
Menurut data yang dihimpun Malang Post, persoalan financial yang jadi PR Direksi PT Arema Indonesi diantara gaji pemain Arema U-21, gaji pemain senior, baik gaji 2,5 bulan musim lalu dan musim ini dua bulan belum dibayar.
Padahal kompetisi masih akan berakhir bulan Juni nanti, dan manajemen masih harus membayar empat bulan gaji lagi. Parahnya, dari PR musim lalu, manajemen juga punya tanggungan bonus juara ISL pada supporting staf.
Termasuk juga bonus Arema sebagai runner up Piala Indonesia, hingga saat ini belum jelas. Ini tentu menjadi PR yang harus diselesaikan direksi, agar mereka yang sudah berkerja di Arema, mendapatkan hak mereka.
Kembalinya HM Nur dan Siti Nurzanah sebagai Direktur Utama dan Direktur PT Arema Indonesia, diharapkan bisa segera menyelesaikan banyaknya PR tersebut. Dimulai dari rencana pertemuan pengurus Yayasan dan Direksi.
Kebetulan HM Nur adalah juga Ketua Yayasan Arema yang bertanggung jawab atas berjalannya roda organisasi PT Arema Indonesia. Dialog diharapkan menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan solusi agar tim Arema tetap eksis.
‘’Ya mudah-mudahan saja nanti ada tawaran solusi yang tepat untuk persoalan di Arema ini,’’ harap Sudarmaji mengaku belum ada konfirmasi dari pengurus perihal waktu dan tempat untuk dialog antara pengurus Yayasan dan Direksi PT Arema Indonesia tersebut.
Sementara itu sebelumnya saat menghubungi Malang Post, HM Nur mengaku siap datang untuk dialog bersama pengurus lainnya. Hanya waktunya yang harus disesuaikan. Apalagi, dia mengaku selama ini komunikasi secara intensif terus dilakukan.
‘’Kalau sudah ada kepastian dan saya diberitahu, pasti saya akan datang. Karena selama ini komunikasi saya dengan pengurus yang lain masih lancar,’’ kata HM Nur, Selasa kemarin.
Senin, 28 Maret 2011
Cium Aroma LPI
Terbukti dinonaktifkannya Direktur PT Arema Indonesia, Siti Nurzanah yang saat itu disebut-sebut terlibat ikut mendaftarkan Arema gabung Liga Primer Indonesia (LPI). Meski Nurzanah sendiri mengaku tak pernah mendapat surat keputusan non aktif.
Termasuk Direktur Utama PT Arema Indonesia, Muhammad Nur akhirnya juga ‘diasingkan’ dari posisinya tersebut. Itu terkait dengan keterlibatannya dengan pihak LPI yang sempat mengklaim telah melakukan akuisisi tim Singo Edan.
Apalagi bukti-bukti berupa foto keterlibatan HM Nur dalam kegiatan LPI, sudah beredar luas. Bahkan sumber lain menyebut, HM Nur juga yang mendaftarkan Arema ikut dalam LPI.
Praktis, sejak bulan Oktober 2010 lalu, PT Arema Indonesia dikendalikan Abriadi Muhara selaku Pelaksana Harian. Sedangkan HM Nur dan Siti Nurzanah sudah tak pernah beraktifitas atau ngantor di sekretariat Arema seperti sebelumnya.
Namun mendadak keduanya muncul di acara Kongres PSSI dengan mengatas namakan perwakilan Arema. Sedangkan undangan untuk Arema diajukan kepada Presiden Klub Arema, Rendra Kresna yang selama ini memimpin Arema.
Rendra pun membanarkan bahwa undangan dari PSSI ditujukan kepadanya. Meski undangan itu akhirnya dimandatkan kepada pelaksana harian PT Arema Indonesia dalam hal ini Abriadi Muhara, lantaran Rendra berhalangan untuk datang.
Untuk itu, Abriadi yang hadir dalam acara Kongres tersebut dibuat heran dengan kehadiran HM Nur dan Siti Nurzanah. Khususnya dengan kedatangan HM Nur dan Siti Nurzanah yang didampingi orang-orang yang selama ini berseberangan dengan PSSI.
’’Saya lihat mereka (HM Nur dan Nurzanah) diantar orang-orang yang selama ini berseberangan dengan PSSI. Orang-orang itulah yang menemani mereka di Kongres itu,’’ ungkap Abriadi mencium aroma LPI dibalik ‘keberanian’ HM Nur dan Nurzanah.
’’Sekarang buat apa mereka ngotot-ngotot kalau tidak mau mengarahkan Arema ke kubunya Arifin Panigoro,’’ sambung pria asal Makassar yang juga Ketua Panpel Arema ini kepada Malang Post, kemarin sore.
Terlepas Kongres PSSI itu berakhir ricuh, menyusul ‘kudeta’ pihak-pihak yang merasa punya hak suara namun tak bisa ikut Kongres, konflik internal pengurus ini bisa mengancam keberlanjutan tim Arema ke depan.
Maklum, HM Nur meski sudah lama tak muncul, dirinya bersikukuh masih resmi sebagai Direktur PT Arema Indonesia. Mantan Sekda Kota Malang ini juga sekaligus sebagai Ketua Yayasan Arema, sesuai dengan akte notaris.
Secara de jure, HM Nur memang masih sebagai Ketua Yayasan, meski kepengurusan Yayasan Arema sebenarnya sudah vakum. Khususnya dengan mundurnya Sekretaris Yayasan Arema, Mujiono Mujito dan Bendahara Yayasan, Rendra Kresna.
Rendra tak lagi bisa menjabat sebagai Bendahara Yayasan terkait posisinya sebagai Bupati Malang. Namun mantan Wakil Bupati Malang ini oleh Yayasan telah diangkat sebagai President Klub Arema.
‘’Persoalan di kepengurusan Arema ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) untuk kita, terutama setelah dari kongres PSSI di Pekanbaru kemarin. Saya ingin semua pihak bisa duduk satu meja untuk mambahas masalah ini,’’ ungkap Rendra kepada Malang Post.
‘’Kita tidak mau saat Arema kesulitan cari uang semuanya lari. Tapi begitu bicara soal hak suara, lalu ngaku-ngaku Arema. Kita harap Pembina Yayasan, Pengurus Yayasan dan Direksi bisa duduk satu meja,’’ sambungnya.
Rendra menjadwalkan minggu depan untuk bisa duduk satu meja dengan semua pengurus Arema tersebut. Kemungkinan tak hanya membahas persoalan internal pengurus, namun juga menyangkut krisis keuangan di Arema selama ini.
Sayangnya, lagi-lagi Malang Post kesulitan melakukan klarifikasi kepada HM Nur. Baik melalui ponsel maupun datang langsung ke rumah di kawasan Dieng. (bua/avi)
LPI : Pak Nur Daftarkan Arema ke LPI
Karena sejak awal, HM Nur yang mendaftarkan Arema untuk bergabung dengan LPI. Bahkan, Arema menjadi tim pertama yang menerima dana dari konsorsium LPI senilai Rp 1,5 miliar. Padahal, dana itu sedianya diberikan kepada Persebaya. Dalam perkembangannya, Arema sendiri sudah mengembalikan dana itu ke LPI.
’’Sebenarnya tim pertama yang daftar Persebaya. Tapi karena Arema yang butuh uang, Arema menjadi tim pertama yang mendapat kucuran dana dari konsorsium LPI. Yang mendaftarkan Arema ke LPI adalah Pak Nur. Karena beliau Ketua Yayasan dan ada legalitas formalnya,’’ tandas Abi Hasantoso, juru bicara LPI, kepada Malang Post, kemarin.
Dia juga mengakui, sampai saat ini komunikasi antara LPI dan HM Nur masih terus dijalin dengan harmonis. Karena itulah, LPI tetap yakin Arema akan mau bergabung dengan kompetisi yang digagas oleh Arifin Panigoro tersebut.
Bahkan HM Nur juga selalu hadir dalam aktivitas yang dilakukan LPI. Termasuk diantaranya adalah menghadiri ulang tahun Arifin Panigoro pada 14 Maret lalu di Jakarta.
’’Saya sendiri terakhir ketemu Pak Nur saat ulang tahun Pak Arifin di Jakarta. Tapi kalau komunikasi lewat telepon, terus terjalin. Bagi kami, kompetisi yang cocok untuk Arema memang di LPI. Karena di kompetisi ini, sangat tepat untuk tim profesional seperti Arema,’’ tegasnya.
Terpisah, Siti Nurzanah mengakui kalau kedatangannya ke Riau karena ada instruksi. Namun kepada Malang Post, dia tidak banyak memberikan keterangan.
‘’Sesuai dengan struktur, sebaiknya bicara dengan Pak Nur saja, biar satu pintu,’’ demikian ungkap Nurzanah saat pertama menjawab konfirmasi Malang Post setelah sehari sebelumnya sulit untuk dihubungi.
Lebih lanjut, Nurzanah mengaku sesuai struktur dalam hal ini dirinya masih sebagai Direktur PT Arema Indonesia. Artinya Direktur yang membawahi tim marketing Arema tersebut selama ini masih belum tergantikan posisinya.
‘’Kalau dicabut, apa sudah ada surat pencabutannya. Sampai sekarang belum ada SK (Surat Keputusan) pencabutan (dari posisi Direktur) itu,’’ yakin Nurzanah memastikan statusnya masih sebagai pengurus Arema.
Sementara terkait dengan ketidakmunculannya selama ini, wanita berjilbab ini mengaku memang non aktif. Namun posisi non aktif ini rupanya dimaknai masih tetap sebagai pengurus Arema, sehingga terhitung punya hak di Arema.
Kebetulan Surat Keputusan (SK) pengangkatannya dikeluarkan oleh Yayasan Arema, dalam hal ini diketuai oleh HM Nur. Sehingga wajar jika HM Nur dan Nurzanah masih tetap pengurus selama Yayasan tak mencabut SK tersebut.
’’Meski saya non aktif, saya masih sering komunikasi dengan Pak Nur. Saya kerja sesuai dengan akte dan legalitas yang saya miliki. Saya ikut perintah saja,’’ sebut Nurzanah perihal aktifitasnya selama ini, termasuk hadir di Kongres.
Sementara itu, perihal keterlibatannya dengan LPI, Nurzanah membiarkan spekulasi tersebut. Menurut pengakuannya, saat ini sudah tidak lagi membicarakan seputar LPI dan persaingannya dengan ISL (Indonesia Super League).
’’Sekarang kita bicara revolusi PSSI, silahkan persepsi soal itu (terkait LPI), sekarang kita bicara bagaimana revolusi PSSI, untuk perbaikan PSSI,’’ sebut Nurzanah mengaku masih punya komitmen untuk menghidupkan Arema.
Lebih jauh, wanita yang juga pengusaha pupuk ini kembali meyakinkan persoalan sekarang bukan lagi seputar mendukung LPI atau ISL. Meski jalur yang ditempuh Nurzanah bersama HM Nur tampaknya tanpa ada koordinasi dengan pengurus Arema lainnya. (bua/poy/avi)
Kehilangan Esteban Karena Cedera Berat
Cedera tersebut didapatnya saat pertandingan berjalan 41 menit, Esteban jatuh salah tumpuan karena lubang di lapangan. Untuk itu, menit 44, gelandang asal Uruguay itu ditandu keluar dan digantikan Hendra Ridwan.
“Esteban cedera hamstring, karena lapangan tidak bagus. Dia cedera setelah salah tumpuan karena ada lubang di lapangan, sekarang di ke rumah sakit untuk periksa,” ungkap pelatih Arema, Miroslav Janu.
Usai dilakukan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di rumah sakit Mitra Keluarga, Surabaya, kemarin siang, Esteban pun divonis harus istirahat total minimal empat minggu atau paling cepat tiga minggu.
Hal ini tentu menjadi kerugian besar bagi Arema, lantaran Esteban sangat dibutuhkan untuk menghidupkan lini tengah Arema. Seperti saat lawan Sriwijaya FC, begitu Esteban ditarik keluar, Miro mengaku kekuatan lini tengahnya berkurang.
“Dari hasil foto di Surabaya ini, Esteban positif ada robekan grade dua di otot hamstring kanan, nanti di Malang kita konsultasikan lagi ke dokter orthopedic untuk program selanjutnya. Diperkirakan minim istirahat empat sampai enam minggu,” terang dokter tim Arema, Albert Rudianto.
Jika benar harus istirahat selama empat minggu atau satu bulan, maka Esteban sedikitnya akan melewati tujuh pertandingan selama bulan April nanti. Kebetulan pada bulan tersebut Arema harus melakoni jadwal padat, kompetisi Indonesia Super League dan Liga Champions Asia.
“Ya, sesuai kata dokter, ototnya robek. Jadi saya pikir selama tiga minggu kedepan saya akan susah untuk bisa ikut pertandingan resmi,” sebut Esteban saat dikonfirmasi Malang Post kemarin sore.
Tiga minggu itu kemungkinan waktu tercepat untuk sembuh, atau bisa mulai latihan normal. Namun untuk bisa mengembalikan performa terbaiknya seperti sebelum cedera, tentu juga butuh waktu sekitar satu minggu itu.
Tujuh pertandingan yang tampaknya bakal ditinggalkan Esteban yaitu Arema menghadapi Persib Bandung (1/4), Persija Jakarta (10/4), PSPS Pekanbaru (15/4), Pelita Jaya (24/4), Semen Padang (28/4) dan dua laga LCA home-away lawan Shandong Luneng FC (5/4, 20/4).
“Saya sangat sedih karena ini momen ketentuan peluang Arema untuk raih juara, dan saya tidak bisa Bantu. Tapi saya percaya pada teman-temanku,” yakin Esteban mengisahkan cederanya tersebut memang didapat karena ada lubang.
“Jadi pada saat pemain Sriwijaya FC, Kim Yong Hee mau crossing, saya coba belok, pas mau injak tanah ada lubang yang membuatku salah injak dan menarik hamstringku,” jelasnya kepada Malang Post, kemarin sore. (bua/jon)
Minggu, 27 Maret 2011
Arema Terimbas Kisruh Kongres
Betapa tidak, di arena kongres di Hotel Primiere Pekanbaru, ternyata ada dua kubu yang menjadi wakil Arema. Kubu pertama diwakili Pelaksana Harian, Abriadi Muhara, yang datang dengan membawa undangan resmi PSSI.
Kubu kedua, diisi HM Nur dan Siti Nurjanah. Menariknya, Nur dan Siti Nurjanah tidak membawa undangan.
Tapi keduanya bermodal akte notaris yang masih tercantum nama HM Nur sebagai Ketua Yayasan PS Arema. Termasuk Siti Nurjanah sebagai Direktur PT Arema Indonesia.
Kedua orang yang sudah lama tak aktif di Arema itu, ngotot mewakili Arema. Menariknya, HM Nur dan Siti Nurjanah dibackup penuh oleh Komisi Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) dan puluhan orang berbadan tegap dan berambut cepak.
Bahkan akibat desakan keduanya dan pressure yang dilakukan ’suporter’ HM Nur, bagian registrasi pendaftaran sempat mencatat keduanya sebagai wakil Arema. Tetapi setelah Abriadi menunjukkan undangan resmi, nama HM Nur dan Siti Nurjanah kembali dicoret dan digantikan Abriadi.
Bukan itu saja, Abriadi yang merasa mendapat mandat dari Arema, sempat beradu mulut dengan ’suporter’ HM Nur dan Siti Nurjanah. Beruntung ketegangan itu tidak sampai berlanjut lebih parah lagi.
Dikonfirmasi kondisi tersebut, Abriadi membenarkan. Menurut dia, kehadirannya di kongres benar-benar atas nama Arema. Apalagi dia sudah membawa mandat dari Presiden Arema, Rendra Kresna.
’’Undangan PSSI sudah jelas. Ditujukan kepada Presiden Arema, Rendra Kresna. Saya datang membawa mandat beliau, lengkap dengan surat mandat. Karena itu, saya diizinkan masuk ke arena kongres,’’ ujar Abriadi.
Yang dia sesalkan adalah sikap HM Nur dan Siti Nurjanah, yang datang atas nama Arema. Padahal, kata dia, keduanya sudah tidak aktif lagi sejak Oktober 2010 lalu. Sejak itu, keduanya tidak pernah terlibat dalam aktivitas Arema.
’’Kalau mereka mengaku-aku menjadi wakil Arema, justru patut dipertanyakan. Kemana saja mereka selama ini. Mereka tidak pernah muncul ketika kita sedang ada masalah. Jangankan membantu, muncul saja tidak pernah,’’ tegas Abriadi.
Padahal, selama ini pengurus Arema lainnya berusaha untuk menghubungi HM Nur. Kenyataannya, mantan Sekkota Malang itu seperti hilang ditelan bumi.
’’Tiba-tiba saja keduanya muncul membawa nama Arema. Sementara saat dibutuhkan, keduanya tak pernah muncul. Lebih parah lagi, keduanya seperti dibackup penuh oleh orang seberang,’’ kata Abriadi tanpa mau menjelaskan arti ’orang seberang’ tersebut.
Disinggung soal status HM Nur dan Siti Nurjanah itu sendiri, Abriadi mengaku, secara de jure, keduanya memang masih tercantum dalam akte notaris terkait Yayasan Arema. Tetapi secara de facto, keduanya sudah non aktif.
’’Soal status resmi mereka berdua, biar Yayasan yang menyelesaikan. Saya hanya ditugaskan untuk menjadi pelaksana harian. Saya tidak berkompeten menjawab soal status mereka. Yang bisa saya jawab, keduanya sudah tidak aktif lagi di Arema sejak Oktober 2010,’’ tegas pria asal Makassar ini.
Sayangnya, ketika Malang Post mencoba konfirmasi kepada HM Nur maupun Siti Nurjanah, tidak mendapatkan jawaban. Baik melalui telepon maupun sms, keduanya tidak memberikan respon. (bua/avi)
Arema Hilang Konsentrasi
Inilah hasil buruk pertama Arema di kandang, setelah enam laga home sebelumnya selalu menang. Tim asuhan Miroslav Janu ini merugi dengan hasil imbang tersebut, lantaran harus kehilangan dua poin di kandang sendiri.
‘’Pada 45 menit pertama, kita main baik. Semua main bagus, lalu kita dapat hadiah penalti, sayang gagal jadi gol. Problem mulai terjadi begitu Esteban keluar karena cedera, lini tengah kita kalah,’’ ungkap Miro usai pertandingan.
Menurut pelatih asal Republik Ceko ini, saat Esteban masih mengisi lini tengah Arema hingga menit 44 sebelum ditarik keluar karena cedera dan digantikan Hendra Ridwan, permainan Arema masih bisa berjalan dengan bagus.
‘’Sebelum Esteban keluar, kombinasi masih bagus, setelah itu kita kalah di tengah. Tapi harus kita akui Sriwijaya tim bagus dengan kualitas yang bagus,’’ sebut Miro mengaku pemainnya masih sering melakukan kesalahan passing.
Khusus terjadinya gol balasan Sriwijaya FC lewat kaki Budi Sudarsono hingga menyamakan kedudukan menjadi imbang 1-1, menurut evaluasi Miro, pemainnya kurang disiplin di kotak penalti dan sempat hilang konsentrasi.
‘’Kita kurang ada disiplin di kotak penalti. Gol Sriwijaya itu terjadi karena pemain hilang konsentrasi. Harusnya ada gelandang yang menutup Budi, tapi semua menonton dan hilang konsentrasi,’’ jelasnya.
Dalam kondisi imbang 1-1 ini, menurut Miro pemainnya mulai terlihat panik untuk raih kemenangan. Sehingga pemain Arema sering bermain bola-bola atas yang justru tak efektif, karena lini depan Arema sering kalah duel bola atas.
‘’Kita harusnya bisa main lebih sabar, tapi kita main bola-bola atas, dan bola mudah hilang. Kita ada peluang cetak gol, tapi kita mulai panik pada 15 menit terakhir, kita terus main bola-bola atas karena pemain tidak sabar,’’ terang Miro.
Terkait penalti Noh Alam Shah yang gagal berbuah gol pada menit 19, bukan menjadi jaminan Arema bisa memetik poin sempurna. Lantara menurut Miro, kondisi permainan pada babak kedua sudah berbeda.
‘’Babak kedua kondisi berbeda, Sriwijaya FC lebih banyak lakukan serangan balik dan pemain kita mulai capek. Saya mau ganti pemain depan, pergantian pemain kita sudah habis, karena Alfarizi minta ganti,’’ yakin Miro.
Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC tampaknya cukup puas dengan hasil imbang tersebut. Meski raihan satu poin ini bukan targetnya, namun itu sudah cukup bagi tim Sriwijaya FC saat bermain di kandang Singo Edan Arema.
‘’Sejak awal saya tidak ada target ini, karena kita banyak masalah pemain inti tidak bisa main. Kita menyesal babak pertama kita banyak peluang, tapi tidak bisa cetak gol, kita tidak beruntung,’’ jelas Kolev saat jumpa pers.
‘’Babak kedua Arema lebih banyak memiliki peluang, jadi sore ini hasil imbang ini adalah hasil yang adil,’’ sebut pelatih asal Bulgaria ini tak mengeluhkan seputar kepemimpinan wasit asal Malaysia, M. Yussof Mat Karim yang menurutnya juga melakukan beberapa kesalahan. (bua/avi)
Arema Mengalami Kerugian Besar
Singo Edan ditahan imbang 1-1 (1-0) di hadapan sekitar 20 ribu Aremania yang memadati stadion kebangaan warga Kabupaten Malang. Gol Arema dicetak TA Musafri di menit ke 34. Sedangkan gol balasan Sriwijaya FC diciptakan mantan bomber timnas Budi Sudarsono di menit ke 64.
Gagal meraih poin penuh di kandang ini merupakan kegagalan pertama kali di Indonesia Super League (ISL). Sebelumnya, di enam laga kandang yang dilakoni Arema, selalu dimenangkannya, meski menghadapi tim tangguh seperti Persipura Jayapura.
Di pertandingan kemarin, Arema seharusnya bisa meraih tiga poin andai saja Noh ‘Along’ Alam Shah bisa memaksimalkan peluang emas melalui titik penalti di menit ke 20. Wasit M Yussof Karim dari Malaysia memberikan hadiah pinalti kepada Arema karena Along dijatuhkan penjaga gawang Ferry Rutinsullu di kotak penalti.
Hanya saja tendangan pemain timnas Singapura ini lemah dan dibaca dengan baik oleh Ferry.
Sejak menit-menit awal babak pertama, Singo Edan berusaha mengebrak pertahanan Sriwijaya FC. Pertandingan baru berjalan di menit pertama, Chmelo Roman melakukan tendangan bebas dari luar kotak penalti. Tendangan kerasnya, mampu dihalau Ferry dan bola mental ke tengah lapangan.
Di menit ke enam, TA Musafri melakukan solo run dari sektor kiri dengan melewati beberapa pemain belakang lawan. Hanya saja, setiba di daerah pertahanan lawan, tak ada satu pun rekannya yang menyambutnya. Akibatnya, bola pun mental di halau Boby Satria.
Di menit ke tujuh, giliran tim tamu memiliki peluang emas melalui striker gaeknya Keith Kayamba Gumbs. Mendapatkan umpan dari sayap kanan, pemain berkepala plontos ini melakukan heading ke gawang Kurnia Meiga. Sebenarnya, Kayamba telah dijaga ketat oleh Purwaka Yudhi. Hanya saja, Purwaka salah melakukan antisipasi sehingga Kayamba dengan leluasanya melakukan heading. Beruntung, bola masih melenceng tipis dari tiang gawang Meiga.
Begitupula di menit ke 13, Sriwijaya FC melalui pemain mungilnya Oktovianus Maniani menyisir dari sektor kanan dengan cepat. Terjadi duel sesama pemain Timnas U-23 dengan Alfarizi. Wasit meniup peluit karena Okto melakukan pelanggaran. Satu menit kemudian, umpan Kayamba ke Jajang Mulyana berhasil dipatahkan Meiga.
Di menit ke 15, giliran Arema melakukan tekanan melalui serangan balik yang dilakukan Chemlo Roman. Tendangan kerasnya masih melenceng jauh di sebelah ke samping kiri gawang lawan.
Ketika pertandingan memasuki menit ke 18, Along mendapatkan umpan dari sector tengah dan tinggal berhadap-hadapan dengan penjaga gawang lawan. Saat memasuki kotak penalti, Ferry terpaksa menghentikan langkah Along dengan menjatuhkannya. Wasit yang melihat pelanggaran, langsung menunjuk titik putih. Keputusan wasit ini sempat mengundang protes pemain-pemain lawan. Bahkan kapten Sriwijaya FC Keith Kayambah melempar kausnya sebagai tanda kecewa. Namun wasit tetap pada keputusan semula.
Along yang ditunjuk sebagai algojo mengambil ancang-ancang. Tendangannya pelan kearah kanan gawang. Ferry mampu membaca tendangan Along dan mampu ditepisnya. Kegagalan Along mencetak gol ini semakin memperpanjang krisis golnya di musim ini.
Berhasil mengagalkan peluang Arema, tim lawan semakin bersemangat. Tiga stiker yang dipasang pelatih Ivan Kolev masing-masing Oktovianus, Jajang Mulyana dak Kayamba, berusaha menjebol gawang Kurnia Meiga. Beruntung, Meiga tampil cemerlang dengan mengagalkan beberapa peluang lawan.
Arema baru bisa menetak gol di menit ke 34 melalui TA Musafri. Pemain yang pernah memperkuat Persiba Balikpapan dan Persija Jakarta ini memanfaatkan umpan Esteban Guillen. Dengan cerdiknya, meski dikawal dua pemain Supardi dan Boby Satria mampu dilewatinya. Dengan sekali sontekan, bola meluncur deras ke gawang lawan. Kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk Arema. Kedudukan ini berakhir hinga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, pelatih Miroslav Janu memasukkan Hendra Ridwan mengantikan Esteban Guillen. Miro terpaksa menarik Esteban karena pemain asal Uruguay ini mengalami cedera.
Tanpa diperkuat Esteban, serangan Arema tampak kurang tajam lagi. Pasokan bola dari sector tengah ke depan, tak lagi gencar.
Sementara itu tim lawan, justru menarik pemain tengah Kim Yong He dan memasukkan Budi Sudarsono. Masuknya pemain yang akrab dipanggil Budigol ini menjadi petaka bagi Sing Edan. Terbukti, pemain asal Kediri ini mampu menjebol gawang Arema di menit ke 64.
Gol bermula dari heading Budi dari luar kotak penalti ke depan gawang Arema. Meiga terpaksa menghalau bola ke karena Oktovianus berdiri bebas. Namun bola kembali mengarah kearah Budi Sudarsono. Dengan tendangan melambung, gawang yang sudah kosong berhasil dijebolnya. Kedudukan menjadi imbang 1-1.
Arema sebenarnya berusaha mengejar ketertinggalan. Namun rapatnya barisan belakang lawan, beberapa peluang yang diciptakan Arema selalu dimentahkan. Sebaliknya, tim lawan semakin bersemangat dengan melakukan serangan melalui Kayamba Gums.
Hingga akhir babak kedua usai, kedudukan tetap imbang 1-1. (bua/mg3/jon)
Sabtu, 26 Maret 2011
Jelang Arema vs Sriwijaya FC [Arema vs Sriwijaya, Duel Penuh Ambisi]
Selain sama-sama pernah mengangkat trofi ISL, kedua tim juga bertabur bintang yang bertebaran di tim nasional (timnas). Alasan lain, tentunya lebih penting, adalah persaingan untuk merebut posisi lebih baik di papan atas klasemen.
Arema FC dan SFC sejauh ini masih ‘rukun’ di papan atas klasemen sementara dengan menempati urutan 5 dan 6. Siapa pun pemenangnya, hasil di Stadion Kanjuruhan bakal mengangkat posisi menjadi lebih baik. Di sini tuan rumah agaknya lebih diunggulkan.
Selain faktor supporter Aremania yang militansinya tak perlu diragukan, tim berjuluk Singo Edan dalam kondisi bagus. Secara teknis tak ada masalah berarti, sedangkan mental sudah membaik seiring hasil imbang 0-0 di Balikpapan dan tuntasnya persoalan finansial.
“Sriwijaya tim bagus dan punya banyak pemain berbahaya. Ada Okto (Maniani), Kayamba (Gumbs) dan Budi (Sudarsono). Jadi kita harus kerja keras untuk memenangkan pertandingan. Saya rasa pemain bisa melakukannya,” demikian optimisme Manager Coach Arema FC Miroslav Janu.
Miro sendiri telah mempelajari kekuatan milik Ivan Kolev yang di pertandingan sebelumnya tertahan imbang Persipura Jayapura. Arema sedikit diuntungkan karena gelandang Firman Utina dan Ponaryo Astaman tidak dibawa ke Malang karena masih cedera.
Kendati demikian Miro tak mau terlena berkurangnya kekuatan SFC. Ia meyakini tim berjuluk Laskar Wong Kito mempunyai pemain lain yang potensial. Apalagi di sana masih bercokol pemain sekelas M Ridwan dan Arif Suyono yang mantan punggawa Arema.
Kekuatan Arema sendiri juga agak tereduksi dengan absennya centre back Waluyo. Sementara kondisi Purwaka Yudhi dan Noh Alam Shah juga masih diragukan untuk tampil sepanjang laga. Skenarionya, Arema menyiapkan Roman Golian sebagai palang pintu.
Bek tengah ini belum pernah dimainkan sejak bergabung dengan Singo Edan, julukan Arema di akhir putaran pertama lalu. Memainkan Roman sejatinya juga berisiko karena belum teruji di pertandingan resmi, apalagi lawan yang dihadapi tim sebesar Sriwijaya FC.
“Waluyo terkena akumulasi kartu kuning. Noh Alam Shah dan Purwaka masih kita lihat perkembangannya. Apa pun kondisi tim, yang pasti kita ingin menang,” tandas Miro. Jika Noh absen, kemungkinan besar Miro tetap akan memasang Yongki Ariwibowo sebagai target man.
Sementara itu, kubu Sriwijaya FC lebih merana menghadapi laga penting di Malang. Sejumlah pemain kunci dipastikan absen, sehingga pelatih Ivan Kolev dipaksa memutar otak mencari komposisi yang pas menghadapi agresifitas juru gedor Singo Edan.
Patut disayangkan adalah cedera bersamaan Firman Utina dan Ponaryo Astaman. Kekuatan mereka sejatinya tak terbantahkan karena mempunyai pengalaman dan jam terbang tinggi. Pengalaman membaca permainan juga menjadi nilai plus bagi SFC.
“Ada beberapa pemain yang cedera. Ada Firman, Ponaryo dan Diano (Claudiano Alves). Kita memaksimalkan kekuatan yang ada dan saya yakin masih ada peluang mendapatkan poin di Malang,” kata Ivan Kolev saat latihan di Stadion Kanjuruhan kemarin pagi.
Menurutnya, kekuatan Arema FC tetaplah menakutkan karena tidak ada perubahan besar setelah menyabet juara musim lalu. Apalagi saat mereka tanding di markas yang tentunya didukung Aremania. Kolev paham benar bagaimana suasana di Kanjuruhan.
Menurutnya dukungan Aremania yang begitu besar menjadi kekuatan tersendiri bagi Arema. Terkait materi pemain yang diturunkan, Kolev belum buka kartu. Hanya saja ia memastikan bakal menurunkan 4-3-3 yang dianggap paling realistis untuk mewujudkan poin di Malang.
Yang pasti, trisula di lini depan nampaknya ‘haram’ dirombak, yakni Budi Sudarsono, Okto Maniani dan Kayamba Gumbs. Di belakang ketiganya masih ada kekuatan mentereng seperti Arif Suyono dan Korinus Finkrew maupun Jajang Mulyana.
Mereka akan disokong kekuatan lini tengah yang dipadati Dirga Lasut, Lim Joon Sik maupun M Ridwan. “Kita masih punya kekuatan bagus dan menurut saya masih berimbang dengan kekuatan Arema. Yang pasti pemain harus waspada karena lawan jelas akan tampil menyerang,” tandas Ivan Kolev.
Prakiraan Formasi Pemain:
Arema FC (4-2-3-1): Kurnia Meiga (gk), Zulkifli Syukur, Leonard Tupamahu, Roman Golian, Benny Wahyudi (belakang), Esteban Guillen, Ahmad Bustomi, Roman Chmelo, M Ridhuan, Sunarto (tengah), Yongki Ariwibowo (depan)
Sriwijaya FC (4-3-3): Ferry Rotinsulu (gk), Bobby Satria, Terry Gattusy, Ahmad Jufrianto, Supardi (belakang), M Ridwan, Lim Joon Sik, Dirga Lasut (tengah), Budi Sudarsono, Kayamba Gumbs, Okto Maniani (depan). (acf)
PELUANG AREMA Hadapi Sriwijaya
MALANG– Laga penuh gengsi tersaji di Stadion Kanjuruhan, sore ini. Arema FC yang mulai bangkit setelah mengalami konflik internal akan menjamu Sriwijaya FC (SFC), yang juga ingin merangsek ke papan atas.
Pertandingan ini pun bakal berlangsung dalam tensi tinggi.Musim 2009/2010, Arema dan SFC berbagi trofi.Tapi,awal musim ini tuan rumah yang berjuluk Singo Edanharus malu di depan suporternya. SFC mengungguli Zulkifli Sukur dkk di Kanjuruhan dalam duel di Community Shield. Otomatis Arema ingin balas dendam pada laga ini.Apalagi,modal tuan rumah cukup bagus karena pada putaran pertama lalu Arema menahan SFC di Palembang. Namun,catatan bagus Singo Edantak membuat Zulkifli dkk bakal mudah memenangkan laga ini.
”SFC tim bagus dan punya banyak pemain berbahaya.Ada Okto (Oktavianus Maniani),Keith Kayamba (Gumbs),dan Budi (Sudarsono).Jadi,kami harus kerja keras untuk memenangkan pertandingan.Saya rasa pemain bisa melakukannya,”kata Manager/Coach Arema Miroslav Janu. Ucapan pria asal Republik Ceko itu bisa diartikan psywar.Semua itu dicamkan Miro,sapaan Janu,sebagai pemicu semangat anak asuhnya menjaga motivasi bertarung.Sebab, tujuan sang arsitek adalah tambahan tiga poin untuk menipiskan selisih angka dari sejumlah klub di atasnya. Sekarang Arema FC dan SFC masih ”rukun”di klasemen sementara dengan menempati peringkat 5 dan 6.
Tapi,pemenang pertandingan ini bakal mengangkat posisi mereka menjadi lebih baik.Tuan rumah pun harus memaksimalkan kelebihan dan kesempatan ini. Selain faktor suporter,militansi Aremaniatak perlu diragukan,skuad Singo Edan dalam kondisi bagus.Secara teknis tak ada masalah berarti. Mental pun sudah membaik seiring hasil imbang tanpa gol di kandang Persiba Balikpapan dan terpenting adalah tuntasnya persoalan finansial. Miro mengaku telah mempelajari kekuatan anak asuh Ivan Venkov Kolev, termasuk hasil terakhir Laskar Wong Kito, julukan SFC,saat ditahan Persipura Jayapura di kandangnya.Pada laga ini Arema juga sedikit diuntungkan karena dua gelandang berpengalaman SFC Firman Utina dan Ponaryo Astaman tidak dibawa ke Malang.
Namun,Miro tetap berpesan agar anak asuhnya selalu waspada.Sebab,kekuatan SFC tak bisa dipandang remeh.Terlebih kekuatan Arema juga agak tereduksi dengan absennya Waluyo.Sementara kondisi Purwaka Yudhi dan Noh Alam Shah juga masih diragukan untuk tampil sepanjang laga. ”Waluyo terkena akumulasi kartu kuning.Kami masih melihat perkembangan Alam Shah dan Purwaka. Apa pun kondisi tim,yang pasti kami ingin menang,”kata Miro. Pelatih ini menyiapkan Yongki Aribowo sebagai target man jika Alam Shah belum pulih 100%. Sementara Kolev,mengaku harus keras memutar otak.Badai cedera pemain yang dialami timnya membuat pelatih asal Bulgaria ini harus mencari solusi ekstra.
Apalagi,agresivitas lini tengah Singo Edan jadi hal yang menakutkan. ”Ada beberapa pemain yang cedera. Ada Firman,Ponaryo,dan Diano (Claudiano Alves).Kami memaksimalkan kekuatan yang ada dan saya yakin masih ada peluang mendapatkan poin di Malang,”kata Kolev. ● kukuh setyawan
Kamis, 24 Maret 2011
Satu Suara Untuk Arema Dalam Pemilihan Ketua PSSI
“Ya, Arema sudah menerima undangan PSSI untuk ikut kongres PSSI. Arema punya satu hak suara dalam acara kongres PSSI tersebut,” ungkap Pelaksana Harian PT Arema Indonesia, Abariadi Muhara kepada Malang Post.
Agenda kongres PSSI yang rencananya digelar di Hotel Premier, Pekanbaru itu sendiri terbagi menjadi dua. Pertama, hari Sabtu (26/3) agendanya membentuk Komite Pemilihan terdiri tujuh anggota dan Komite Banding dengan lima nggota.
Kongres PSSI berikutnya adalah 29 April mendatang untuk memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015. Untuk masing-masing agenda kongres tersebut, Arema punya satu hak suara.
Hingga saat ini belum bisa dipastikan pengurus Arema yang bakal menggunakan hak suara tersebut. Meski menurut keterangan Sekjen PSSI, khusus untuk Pengurus Provinsi PSSI, hak suara hanya digunakan untuk Ketua Umum atau Sekretaris Umum.
Sehingga untuk Arema, kemungkinan suaranya akan diserahkan pada Presiden Klub, Rendra Kresna. Menurut keterangan Abriadi, masing-masing pemegang hak suara juga berhak mengusulkan satu calon anggota komite eksekutif.
“Ya, pemegang hak suara punya hak untuk mengusulkan satu anggota komite eksekutif. Kita lihat nanti, bagaimana suara Arema di Kongres,” sebut Abriadi perihal rencana kehadiran Arema di Kongres PSSI nanti. (bua/nug)
Selasa, 22 Maret 2011
Aremania Dukungan Tanpa Batas
Hingga kemarin, belum bisa dipastikan jumlah Aremania yang bakal datang ke stadion mensuport Yongki Ariwibowo dkk. Lantaran Aremania yang datang tak hanya dari Balikpapan, namun juga dari daerah Tenggarong, Bontang, Samarinda dan Sangata.
Panpel Persiba pun tak memberikan kuota atau batas jumlah Aremania yang bisa masuk stadion. Setidaknya dari konfirmasi Aremania Balikpapan pada pihak Panpel yang rencananya menempatkan Aremaia di tribun selatan.
“Kemarin Aremania Balikpapan yang diwakili sam Hendro Haryoko, mendapat penjelasan dari panpel, bahwa kuota untuk Aremania tidak dibatasi,” ungkap Ali, Koordinator Aremania Balikpapan saat dikonfirmasi Malang Post.
“Namun demikian hendaknya sebelum pertandingan pihak Aremania harus konfirmasi terlebih dahulu sebelum pengambilan jatah tiket. Pengambilan tiket untuk Aremania baru bisa dilakukan besok pagi (pagi ini),” sambungnya.
Ali pun belum bisa memastikan jumlah Aremania Borneo yang bakal membirukan Stadion Persiba. Lantaran hingga kemarin sore, Aremania dari daerah di luar Balikpapan belum memberi konfirmais kepastian jumlahnya.
“Untuk kepastian jumlahnya Aremania belum bisa diperkirakan, karena yang dari Sangata, Bontang, Samarinda dan Tenggarong belum ada konfirmasi. Untuk tribun Aremania biasanya sebelah selatan, sama seperti tahun lalu,” jelas Ali.
Sementara itu, pelatih Arema, Miroslav Janu menyambut baik hadirnya dukungan Aremania malam ini. Lantaran itu menjadi penambah semangat tanding pemain Arema untuk bisa raih poin di kandang Persiba.
“Saya tahu, Aremania selalu hadir tiap Arema main di luar kandang. Ya, kalau ada Aremania, itu bisa lebih bagus,” sebut Miro usai memimpin latihan di Stadion Persiba, kemarin sore. (bua/jon)
Arema Segera Cicil Gaji Lagi
Sebagaimana diketahui, sampai saat ini manajemen Arema masih menunggak pembayaran gaji kepada pemain dan pelatih selama dua bulan. Diperkirakan untuk satu bulan gaji, beban manajemen sekitar Rp 800 juta. Manajemen Arema berjanji secepatnya mereka kembali akan melakukan pencairan gaji dengan menyicil selama satu bulan dulu.
Pencairan gaji ini setelah Arema akan mendapat kompensasi dari PT Natrindo Telekomunikasi Seluler, pemilik brand salah satu penyedia layanan jasa telekomunikasi, Axis.
"Hari ini (kemarin) kami akan melakukan final checking. Jika oke (selesai), besok (hari ini) atau lusa (besok) kami sudah mendapatkan dana dari Axis tersebut," ujar asisten manajer Arema, Abriadi Muhara kepada Radar Malang (grup JPNN), kemarin siang (21/3).
Alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Makassar tersebut mengatakan Axis sendiri pernah berkomitmen akan mencairkan kompensasi kerja sama dengan Arema pada minggu ketiga Maret. "Pekan lalu kami sudah selesaikan semua proseduralnya. Kami menunggu janji Axis yang akan melakukan pembayaran pada minggu ketiga Maret ini," ucap Abriadi.
Jika sudah selesai, apa prioritas Arema dengan dana kerja sama sebesar kisaran Rp 1 miliar tersebut" "Gaji pemain dan pelatih menjadi prioritas paling utama kami. Kami berharap bisa segera menyelesaikan tunggakan dua bulan tersebut," tandas dia.
Sementara itu, terkait kerjasama dengan Surabaya Post, Abriadi mengatakan saat ini kerja sama tersebut sudah mendekati kata sepakat. Menurut pria asal Makassar tersebut, Arema sudah memberikan sejumlah penawaran kepada salah satu media anak perusahaan Bakrie Grup yang menginvestasikan dana senilai sekitar Rp 2,5 miliar tersebut.
Tawaran yang diberikan manajemen klub berjuluk Singo Edan tersebut yaitu pemasangan sejumlah a-board dan branding logo Surabaya Post di bagian celana Ahmad Bustomi dan kawan-kawan. "Kami tinggal menunggu persetujuan mereka saat ini," ujar dia.
Jika kerja sama tersebut segera terealisasi, Abriadi mengatakan pada minggu kedua April mendatang Arema akan mendapatkan kompensasi dari Surabaya Post. "Tunggu saja launchingnya. Nanti akan kami rilis berapa besaran nominal antara Arema dan sponsor baru tersebut," tandasnya lagi. (did/abm)
Arema Tantang Persiba
Kemenangan telak Arema 3-1 atas Persiba pada putaran pertama lalu di stadion Kanjuruhan juga tak lagi bisa dijadikan ukuran. Menyusul kali ini Persiba dipastikan tampil lebih komplit dan mendapat dukungan penuh supporter.
Aldo Bareto dan Khoirul Amri yang dulu absen, malam ini dipastikan siap tampil menggedor pertahanan Arema. Praktis, pemain Arema bakal kerja lebih keras untuk membendung serangan Persiba, sekaligus berusaha mencuri poin.
“Soal finansial (gaji,red), saya pikir sudah tidak lagi mengganggu, karena pemain sudah ada deal dengan manajemen. Pemain juga sudah dapat satu kali gaji. Di depan saya pemain bilang tidak ada masalah,” ungkap pelatih Arema, Miroslav Janu.
Problem yang dihadapi Arema kini justru lebih teknis. Yaitu kondisi lapangan stadion Persiba atau stadion Parikesit Pertamina ini rusak parah. Khususnya dengan sering hujan di Balikpapan, lapangan tak memiliki sistem drainase yang memadai.
Kebetulan kemarin pagi hingga siang, stadion Persiba juga diguyur hujan. Tim Persiba yang mendapat jatah latihan pagi tetap mamaksa ada latihan. Sehinga kondisi lapangan kelihatan parah saat sore digunakan latihan Arema.
“Lapangan berat, kita lihat kondisi besok, kalau hujan, bisa lebih berat lagi. Semua tidak suka kondisi banjir, Persiba juga pasti tidak suka, karena susah untuk passing-passing bola bawah,” terang Miro usai coba lapangan, kemarin sore.
Namun tidak ada pilihan lagi, dan menurutnya bukan menjadi satu keuntungan bagi tuan rumah. Terbukti saat Persija main di Balikpapan dalam kondisi turun hujan, justru memetik tiga poin setelah berhasil mengalahkan Persiba 0-1.
“Semua tergantung wasit yang memutuskannya. Kalau memang besok bajir, kita butuh tambahan fighting spirit untuk menghadapi Persiba, karena sulit untuk bermain teknik. Dalam kondisi seperti itu, mental bertanding yang menentukan,” jelas Miro.
Sementara kondisi mental pemain Arema masih meragukan setelah empat pertandingan sebelumnya berakhir dengan kekalahan. Dua pertandingan di ajang Liga Champions Asia serta dua laga saat away ke Jayapura dan Wamena.
“Kita memang kalah di Papua dua kali dan dua laga di Papua, tapi semua tim yang main di Papua selalu kalah. Empat laga kemarin kita ada problem internal, tapi liat besok, kita harus dapat poin,” sebut Miro yang posisi timnya terus merosot.
“Semua tim masih ada peluang untuk raih gelar juara, termasuk Arema, Persipura, Persija dan Sriwijaya masih ada peluang, kita lihat nanti,” sambung pelatih asal Republik Ceko ini memastikan 18 pemain yang dibawanya ke Balikpapan siap tampil.
Selain mental, juga dibutuhkan fisik yang prima saat kondisi lapangan cukup berat. Sehingga menurut Miro diperlukan kondisi pemain yang fit 100 pesen untuk menghindari kemungkinan terjadinya cedera.
“Tapi saya tahu, kondisi Persiba juga lelah setelah pertandingan lawan PSPS, mereka baru melakukan perjalanan jauh, sama seperti kita dulu,” sebut Miro memastikan sudah mempelajari perrmainan Persiba. (bua/nug)
Senin, 21 Maret 2011
Ditunggu Aremania Borneo
Bahkan sejak tiba di bandara Sepinggan, Balikpapan, siang ini, Bustomi dkk sudah ditunggu kehadirannya oleh Aremania Borneo. Kelompok supporter Arema yang berasal dari tiga kota, yakni Balikpapan, Bontang dan Samarinda ini siap untuk menyambut kedatangan tim Arema. “Kami sudah rencanakan untuk jemput dan mengawal tim Arema mulai dari bandara hingga tiba di hotel,” ungkap Ketua Aremania Samarinda, Sutrimo Wardoyo kepada Malang Post (Grup JPNN).
Pria yang akrab dipanggil Trimo ini mengaku, Aremania yang akan menyambut kedatangan tim Arema ini jumlahnya bisa mencapai ribuan orang. Menyusul ada rencana siang ini Aremania Borneo juga akan melakukan konvoi untuk mengantarkan tim Arema dari bandara ke hotel Aston Balikpapan, tempat tim Arema menginap.
“Dari konfirmasi terakhir yang saya terima dari teman-teman jumlahnya besok (hari ini,red) yang menjemput tim lebih dari dua ribu Aremania. Mereka rencananya akan menggunakan berbagai macam kendaraan baik itu roda dua maupun juga roda empat,” jelas Trimo. “Kami akan berkonvoi dalam mengawal tim Arema. Ini sebagai bukti loyalitas kami terhadap Arema. Konvoi ini juga telah kami koordinasikan dengan aparat setempat, demi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kami inginkan bersama,” sambungnya.
Lebih lanjut, menurut Trimo, Aremania Borneo tidak hanya mengawal tim Arema saat tiba di Balikapapn. Tetapi juga siap mengamankan dan mendampingi tim asuhan Miroslav Janu ini selama berada di tanah Borneo. “Selain mengawal kedatangan tim, selama Arema ada di Balikpapan kami akan terus mendampingi dan mengamankan tim Arema, seperti misalnya di hotel, saat di stadion dan juga kepulangan mereka kembali ke Malang nanti,” yakin pria asli Dampit ini.
Saat pertandingan, Aremania Borneo pun telah menyiapkan berbagai macam atraksi dan nyanyian untuk bisa memompa semangat tanding pemain Arema. Menurut Trimo, Aremania Borneo sudah berkoordinasi dengan panpel Persiba dan supporter tim Persiba.
“Setelah berkoordinasi dengan panpel Persiba, serta kelompok suporter tuan rumah, kami mendapatkan kuota sebanyak dua ribu tiket. Jatah tersebut nantinya kita sebar untuk seluruh Aremania Borneo dari tiga kota yang ada,” jelas Trimo.
Meski telah mendapatkan kuota sebanyak dua ribu tiket, menurut pria yang sudah belasan tahun merantau ke Kalimantan ini, jumlah tersebut masih jauh dari ideal untuk Aremania Borneo. “Kalau menurut saya jumlah tersebut masih kurang, lantaran jumlah Aremania dari Bontang, Balikpapan dan Samanrinda ini jumlahnya lebih dari empat ribu orang, ya semoga ke depan bisa ada penambahan kuota,” harapnya. (mg3/bua/nug)
Pakai Kaos Arema, Wartawan TV di Mojokerto Dilucuti Bonek
Pengamatan detiksurabaya.com, para bonek yang menumpang KA Sri Tanjung jurusan Yogyakarta-Banyuwangi yang berhenti di Stasiun Mojokerto juga membuat pedagang asongan ketakutan. Dan toko-toko disekitar stasiun juga memilih tutup.
Saat beberapa wartawan mengambil gambar aktifitas bonek di dalam dan di atas kereta yang menyanyikan yel-yelnya kemenangan tim idolanya itu. Namun, tanpa disadari, diantara beberapa wartawan tersebut, ada yang memakai kaos Arema Malang, yakni Saiful Amin, seorang wartawan Metro TV.
Sontak ribuan bonek pun langsung menunjuk ke wajah Saiful dengan nada seruan agar kaosnya dilepas. "Coploken kaosmu, (lepas kaos kamu)," teriak salah satu bonek kepada Saiful.
Karena Saiful menolak, akhirnya beberapa bonek terlihat turun dari atap kereta dan memaksanya melepas kaos. Beberapa petugas Polresta Mojokerto dan wartawan pun
mencoba untuk menengahi.
Merasa tak diindahkan, akhirnya bonek melepas kaos Arema Malang milik Saiful secara paksa. "Dikandani gak kenek, tak cepot kapok, (dibilangin tidak bisa, saya lepas paksa baru tahu rasa)," kata salah satu bonek menghampiri Saiful Amin.
Tanpa perlawanan, Saiful pun akhirnya melepas kaosnya sendiri dan membuangnya ke dalam ruang tunggu di stasiun. Saiful pun akhirnya harus bertelanjang dada sebelum dipinjamin jaket rekannya.
"Demi keselamatan saya ya saya lepas kaos Arema," kata Saiful kepada detiksurabaya.com dengan suara bergetar.
Sebenarnya, sejak pukul 14.30, petugas bersenjata dari Polresta Mojokerto sudah berjaga-jaga di Stasiun Mojokerto untuk mangamankan rombongan bonek dari
Yogyakarta.
Bonek menumpang kereta api dari Yogyakarta menuju ke Surabaya. Dan berbagai antisipasi telah dilakukan oleh aparat keamanan dan PT KA. Hampir semua stasiun yang dilewati kereta itu memilih menutup sementara usahanya.
Rombongan bonek tersebut perjalanan pulang ke Surabaya setelah mendukung tim kesayangannya bertanding melawan Real Mataram di Yogyakarta dalam laga kompetisi Liga Primer Indonesia, Minggu kemarin. Diantaranya ada yang menumpang kereta barang dan KA Ekonomi Sri Tanjung.
(gik/gik)
Jumat, 18 Maret 2011
Arema Indonesia Belum Menyerah
Manager-Coach Arema Miroslav Janu masih sangat yakin bisa mengejar perolehan poin Mutiara Hitam melihat situasi di putaran dua Indonesia Super League (ISL). Optimisme itu didasarkan pada hitung-hitungan jumlah laga, dimana Arema lebih banyak memainkan laga home.
Tim dengan warna kebesaran biru masih akan melakoni delapan kali laga home di putaran dua. Sedangkan pertandingan di luar kandang hanya tersisa empat pertandingan, setelah Arema mengalami kekalahan ganda di kandang Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena.
Kondisi sebaliknya bakal dilakoni Persipura yang harus menghabiskan sisa kompetisi dengan laga luar kandang. Untuk itu, Miro meminta timnya membabat habis semua angka di Stadion Kanjuruhan serta mendulang poin di kandang lawan.
Kekalahan sekali saja hukumnya haram bagi Singo Edan karena akan menenggelamkan mereka di persaingan gelar musim ini. “Arema diuntungkan banyaknya laga home. Saya membuat hitungan dan kita masih berpeluang mengejar angka Persipura,” demikian keyakinan Miroslav Janu.
Empat lawan untuk partai luar kandang adalah Persiba Balikpapan, Pelita Jaya, Semen Padang serta Persijap Jepara. Kalkulasi teknis, hanya Semen Padang yang paling sulit ditaklukkan mengingat prestasinya mengalami peningkatan memukau musim ini dengan bertengger di papan atas.
Keuntungan lain bagi Miro, pemainnya kembali bergairah setelah terjadi kesepakatan dengan manajemen soal pembayaran gaji. Jika gaji tidak lagi terlambat, maka dirinya optimistis tim bakal tampil dengan kekuatan yang sesungguhnya setelah menggelepar di empat laga.
Pekerjaan pertama yang harus dituntaskan adalah membajak poin dari kandang Persiba Balikpapan, 23 Maret mendatang. Performa di Kalimantan Timur bakal menjadi ukuran sejauh mana Singo Edan mampu melewati big match di laga berikutnya kontra Sriwijaya FC.
Kendati kondisi sempat terombang-ambing, Arema sendiri tidak mengubah target membidik gelar ISL. Sebelum musim benar-benar berakhir, Noh Alam Shah dan kawan-kawan tetap mengumbar nafsu mengejar Persipura walau itu semakin sulit.
“Tidak ada perubahan target. Kita akan bertanding semaksimal mungkin untuk mendapatkan posisi setinggi mungkin. Pemain juga belum menyerah karena kompetisi masih panjang,” kata Pelaksana Harian Abriadi Muhara. Ia berharap mental juara membuat Arema mampu mengatasi segala kendala.
Setelah hancur oleh keperkasaan Jeonbuk Hyundai Motors, kini konsentrasi Arema langsung beralih ke ISL. Awal pekan nanti tim berlogo kepala Singa harus bertolak menuju Balikpapan sebagai persiapan laga pada Rabu (23/3/2011) lawan Persiba.
Secara teknis tak ada kendala berarti sejauh ini tim tim Arema. Noh Alam Shah yang sebelumnya sempat cedera dan dipasang di paruh kedua saat menghadapi Jeonbuk, diprediksi bisa kembali ke tim secara penuh untuk memimpin rekan-rekannya di lapangan.
(zwr)
Arema Dapat Sponsor Rp 2 M
Tentu saja nilai sebesar ini bisa menjadi suntikan dana bagi tim yang sempat mengalami kendala pendanaan ini.
Sponsor yang akan datang tersebut adalah perusahaan penerbitan asal Surabaya dengan produk medianya harian Surabaya Post. Manajemen Arema pun mengaku sudah ada deal dan tinggal realisasi pencairan dana sponsor tersebut yang dijadwalkan bulan April mendatang.
“Nilai sponsornya sebesar Rp 2 miliar. Insyaalllah kerjasama sponsorship dengan media ini terealisasi pada bulan April nanti. Ya, kami harap pertengahan April nanti uangnya sudah cair,” ungkap pelaksana harian PT Arema Indonesia, Abriadi Muhara.
Sebagai kompensasinya, menurut pria yang juga Ketua Panpel Arema ini, manajemen Arema telah menyiapkan space atau bagian untuk sponsor baru ini di Advetorial Board (A board) setiap laga home Arema.
Bahkan pemasangan A board sponsor ini tak harus menunggu hingga bulan April nanti. Menurut Abriadi pemasangan A board untuk media yang terbit di Surabaya ini dimulai pada laga home Arema menghadapi Sriwijaya FC, 27 Maret mendatang.
“Ya, untuk pastinya pada laga home Arema tanggal 27 Maret, kita sudah memasang A board sponsor ini di stadion Kanjuruhan,” terang Abriadi juga menyiapkan space untuk sponsor tersebut di bagian jersey atau kostum tim Arema.
“Untuk di jersey, masih akan kita lihat dulu posisi untuk penempatannya dimana. Mungkin bisa di dada atau di lengan. Kemungkinan di lengan, kita lihat nanti,” sambung pria asal Makassar ini perihal sponsor baru senilai Rp 2 miliar ini.
Sementara ini di kostum Singo Edan sudah terdapat sponsor. Di dada terdapat Ijen Nirwana yang terpasang sejak awal kompetisi. Terdapat juga Axiz. Sedangkan di punggung, tepatnya di atas nomor punggung terdapat Honda. (bua/jon)
Kamis, 17 Maret 2011
Tentang Laga Arema vs Jeonbuk Motors
Well kekalahan itu tidak patut kita sesali karena itu efek dari pembelajaran. 0-4 memang menyakitkan, tapi jika kita menyimak ucapan dari pelatih Jeonbuk kita bisa berbesari hati.
"Arema are more solid than Persipura last year. We really tried hard to win today. They should take honour in their performance. If they maintain their playing level, they will grow stronger in coming years." (Choi Kang-hee - Jeonbuk Hyundai Motors) artinya kurang lebih, Arema lebih solid daripada Persipura tahun lalu. Kami benar-benar bekerja keras untuk memenangkan pertandingan hari ini. Mereka menunjukkan kemampuan yang bagus. Jika mereka terus mempertahankan cara bermain seperti ini, Mereka akan tumbuh lebih kuat tahun depan.
Berikut ini adalah tentang Laga yang mengahasilkan 27 ribu penonton itu
Komentar Pelatih
Arema Miroslav Janu
“Arema kalah kelas atas Jeonbuk Hyundai,” katanya kepada wartawan saat jumpa pers usai pertandingan. Janu mengatakan, di babak pertama, Arema memang terlihat sangat agresif. Namun, di babak ke dua, anak asuhnya sudah mulai menurun.
“Di babak kedua, saya menurunkan Along, saya kira akan lebih baik. Namun tidak. Makanya ini motivasi, bagi kita harus latihan lebih baik lagi ke depan,” katanya santai. Ditanya apakah kekalahan Arema akibat dari masalah yang menimpa Arema saat ini? Janu menjawab, pihaknya tak mau mencari alasan. “Saya tidak mau cari alasan itu,” jawabnya singkat.
Di babak kedua, aku Janu, tak ada pemain Arema yang berupaya shoting bola. Terutama Along dan Yongky. “Babak kedua tak ada shoting, banyak bola yang hilang,” ujarnya.
Menurunnya tempo permainan Arema terlihat sejak kebobolan. “Saat kebobolan saya lihat sudah mulai menurun,” jelasnya. Ditanya soal mainnya Jeonbuk Hyundai, Janu mengaku, memang tim kuat. “Jeonbuk Hyundai bukan kelasnya Arema,” katanya singkat.
Head Coach Jeonbuk FC Choi Kang Hee
"Babak pertama, saya sempat khawatir. Arema terus melakukan serangan. Bahkan, setelah anak-anak kami mencetak gol, saya juga belum yakin akan memang,” aku Choi Kang Lee saat jumpa pers usai pertandingan.
Namun, setelah terjadi gol kedua, pihaknya baru yakin tim yang diasuhnya akan berpesta gol. “Setelah gol kedua, saya baru yakin tim kami memang. Dan terus menambah gol. Tambah yakin tim kami menang,” katanya.
Walaupun Jeonbuk, tak membawa 6 pemain andalannya, mainnya masih diatas Arema. “Permainan anak-anak kami cukup bagus. Setiap ada peluang, tak disia-siakan,” katanya singkat.
Selain itu, pemain Jeonbuk aku Choi Kang Lee memang menang fisik. “Arema hanya menyerang di awal-awal babak pertama. Setelah kalah, permainannya menurun,” ujarnya.
Sesuai dengan targetnya, bahwa akan berpesta gol, tercapai sudah. Pemain Jeonbuk pulang dengan membawa 4 gol. "Semoga terus menang dan kebali menjadi juara,” harapnya sembari mengakhiri jumpa persnya bersama awak media
Yang Menarik, Kanjurahan sudah 1200lux, yah 35 bohlam lampu sudah terpasang dibandingkan sebelumnya yang hanya 25 buah. Begitu pula dengan adanya CCTV.
Selain lampu, bentuk font di kostum Arema juga berbeda dengan biasanya
Yang Kami Lihat, yeah ini liga Champions, beberapa hal yang berbeda dengan di ISL, terutama dengan aturan spanduk. Sebab jika di ISL spanduk bisa dipasang bebas maka di LCA spanduk yang harus terpasang tidak boleh mengandung iklan. Ntah takut atau kenapa, tidak seperti di Nagai Stadium dimana spanduk bisa bebas terpasang, maka kemarin stadion kanjuruhan bersih dari spanduk.
Begitu juga dengan petasan, sekelompok orang aremania yang membunyikan kembang api, langsung saja diciduk oleh aparat keamanan, entah dia kurang informasi atau apa, yang jelas dia nampak tidak tahu.
Yang Kami Dengar, Tiket Sold Out, tapi nyatanya, Kanjuruhan hanya dipadati 28 ribu penonton saja. Entah darimana info itu, yang jelas ada beberapa calo yang membanderol tiket seharga 20 ribu !!!
Hari Baik untuk, Choi Kang Lee, dia merupakan pelatih ulung dari Jeonbuk Motors, keputusannya yang meninggalkan 6 pemainnya di Korea sangat tepat. Pasalnya pemain cadangan yang dibawa itu sudah mampu mengatasi Arema. Choi Kang Lee juga membuat keputusan tepat perihal pergantian pemain. Memasukkan satu pemain ketika usai jeda, membuat Jeonbuk mampu menjebol 3 kali gawang Arema.
Hari Buruk Untuk, Alam Shah. Secara performa Along cenderung menurun semenjak menjadi kapten Arema. Beban berat yang disandangnya nampaknya lebih baik dialihkan kepada pemain lain. Masuknya Along juga membuat lini depan Arema kurang gerakan didepan. Keadaan ini tentu saja harus diperbaiki sesegera mungkin oleh Arema.
Rabu, 16 Maret 2011
Inilah Surat Perjanjian Pemain & Manajemen Arema
Rembukan antara manajemen, pemain dan Aremania, Selasa (15/3) siang memang telah menghasilkan sebuah ‘nota kesepakatan’ yang diharapkan menjadi landasan kuat solidnya kondisi tim. Kertas yang dibubuhi tanda tangan perwakilan pemain dan manajemen itu pun menjadi satu-satunya ‘pegangan’ pemain untuk bertahan.
Diskusi terbuka di Mess Arema siang itu meleset dari jadwal, acara yang dijadwalkan mulai pukul 11.00 siang, molor dan baru dimulai hampir pukul 13.00 siang. Pihak manajemen diwakili oleh Abriadi Muhara, sedangkan pihak pemain diwakili oleh Kapten tim, Noh Alam Shah.
Abriadi mengawali pertemuan dengan kabar bahwa gaji pemain akan dicairkan pada pukul 14.00. Gaji yang sudah cair adalah gaji satu bulan, disediakan oleh seorang donatur yang tidak diungkap identitasnya oleh Abriadi. Sedangkan untuk sisa 2 bulan gaji, akhir bulan ini akan ditalangi oleh pihak AXIS sebagai salah satu sponsor Arema.
Abriadi juga memaparkan bahwa kejadian ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. “Kita masih punya 9 kali Home, dan dari situ kita bisa save 4,5 miliar dari pendapatan bersih 500 juta tiap kali pertandingan,” ujarnya.
Noh Alam Shah yang berbicara kemudian menyatakan bahwa para pemain punya masalah besar tentang kepercayaan mereka pada pihak manajemen. Menurutnya juga, manajemen tidak punya alasan apapun untuk lalai memberikan apa yang sudah menjadi hak pemain yang sudah habis-habisan di lapangan. Keinginan para pemain sederhana saja, yaitu adanya pengertian dari pihak manajemen untuk mematuhi apa yang sudah disepakati bersama. Dia juga mengucapkan terimakasih pada publik Aremania yang tak hentinya mendukung para pemain, baik di dalam dan di luar lapangan.
Mengenai selentingan bahwa Pierre Njanka yang ikut hadir dalam pertemuan antar pemain semalam, sang kaptem menyatakan bahwa meskipun tak lagi bergabung dalam satu tim, Njanka adalah mentor bagi mereka sampai hari ini, dan masih tetap menjalin komunikasi yang baik dengan para pemain Arema lainnya. Along juga menyatakan bahwa para pemain menginginkan adanya hubungan yang solid antara pemain, manajemen dan Aremania.
Akhirnya, dibuatlah sebuah ‘nota kesepakatan’ yang secara spontan diminta oleh Aremania. Kertas perjanjian ini ditandatangani oleh kedua pihak di atas materai dengan poin penting bahwa manajemen tidak akan terlambat lagi dalam membayar gaji pemain, dan para pemain bebas berbuat apa saja yang telah menjadi keputusan mereka jika pihak manajemen gagal memenuhi janjinya.
Sementara itu, pria yang disebut-sebut sebagai Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam justru tak tampak hadir. Mengutip pendapat salah satu Aremania yang mengikuti diskusi, semestinya pria asal Makassar itu muncul untuk bisa dimintai keterangan.
“Mestinya Andi Darussalam datang ke sini, Aremania juga sebenarnya ingin tahu apa peran dia selama ini. Kok pas dibutuhkan gini malah nggak muncul. Katanya pembina…” ujar Aremania yang menolak ditulis namanya itu singkat. (onn/inb/ale)
Aremania Sumbangkan Belasan Juta Rupiah untuk Arema
“Uangnya nanti langsung disumbangkan kepada pemain, bisa kapten atau siapa pun wakil pemain,” kata koordinator aksi Ganis Rumpoko kepada Tempo.
Sebenarnya Aremania ingin mengumumkan hasil saweran, tapi tidak diperbolehkan panitia pelaksana berdasarkan larangan dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Alhasil, hasil sumbangan akan diumumkan dan diserahkan langsung ke pemain seusai pertandingan.
Aksi itu dilakukan Aremania sebagai bentuk kecintaan dan keprihatinan mendalam terhadap nasib Noh Alam Shah dan kawan-kawan yang belum sepenuhnya menerima gaji. Manajemen Arema baru membayarkan gaji sebulan. Itu pun setelah didesak Aremania. Padahal, seluruh pemain sudah menunjukkan dedikasi dan loyalitas tinggi.
Ironisnya, manajemen gemar berjanji tapi tak becus bekerja sehingga krisis keuangan terus mendera sampai akhirnya pemain sering mogok latihan dan nyaris menolak bertanding.
Selasa, 15 Maret 2011
Tanda Masuk di Ticket Box Telah Habis Terjual
Jelang Arema vs Jeonbuk Hyundai Motors
Tanda Masuk di Ticket Box Telah Habis Terjual
Muhammad Aminudin - detiksport
Malang - Animo Aremania untuk menyaksikan laga Arema Indonesia melawan Jeonbuk Hyundai Motors begitu tinggi. Tiket tanda masuk yang dijual di ticket box yang disediakan panitia telah habis terjual.
Arema menghadapi Jeonbeuk Motors di Stadion Kanjuruhan, Malang, sore nanti dalam laga lanjutan Liga champions Asia.
Tanda masuk yang dijual di ticket box yang disediakan panitia pelaksana (panpel) pertandingan sampai Selasa (15/3/2011) malam habis terjual.
"Tiket box, sampai malam ini sudah sold out," ujar Media Officer Arema Indonesia Sudarmadji saat berbincang dengan detikSport, Selasa (15/3/2011), malam.
Untuk laga tersebut, udarmaji menjelaskan bahwa panpel menjual 30 ribu tiket untuk tribun ekonomi dengan harga Rp 30 ribu, untuk VIP sebanyak 2200 tiket dengan harga Rp 100 ribu, serta tiket VVIP sebanyak 500 tiket dengan harga jual sebesar Rp 150 ribu.
Meski demikian, diakuinya, panpel belum menerima secara keseluruhan jumlah tiket yang terpesan. Namun dipastikan tiket box telah habis terjual. "Berapa yang dipesan, kami belum mengetahui secara detail. Tapi yang jelas tiket box sudah habis," bebernya.
Menurutnya, manajemen berharap besar Aremania memberikan dukungan penuh pada laga besok. Karena laga ini penting demi keberlanjutan kondisi keuangan Arema. "Harapan kami, Aremania beri dukungan penuh. Karena sangat berarti penting bagi financial tim," ujarnya.
Selain itu, besok sore akan ada kejutan di Kanjuruhan. Ditanya apakah kejutan itu, Sudarmadji enggan mengungkapkannya. "Kita lihat besok saja, apakah kejutan itu," ungkapnya.
Tim berjuluk Ongis Nade ada di urutan ketiga klasemen sementara Grup G dengan poin nol dari satu laga. Di pertandingan sebelumnya Arema takluk 1-2 dari Cerezo Osaka.
Sementara Jeonbuk Hyundai Motors ada di urutan kedua dengan nilai tiga. Di laga sebelumnya wakil Korea Selatan itu menang 1-0 atas Shandong Luneng.
Along Bujuk Fakhrudin Balik
Diharapkan, Fakhrudin juga kembali konsentrasi memperkuat Arema baik di saat tampil di ajang domestik Super Liga dan international, AFC Champions League (LCA).
Along, sapaan akrab Alam Shah mengatakan, dia dan rekan setimnya tidak ingin kembali kehilangan rekannya di saat kompetisi berlangsung. Penyerang timnas Singapura itu menyebut, pemandangan itu cukup terjadi saat Pierre Njanka Beyaka meninggalkan Arema dan kini nyebrang ke Liga Primer Indonesia (LPI) dengan bermain untuk Aceh United. Karena itulah, dia bersama rekannya lainnya akan coba membujuk Fakhrudin untuk kembali ke Arema.
‘’Kami akan coba minta Fakhrudin untuk kembali bersama-sama tim Arema lagi. Tapi itu semua nantinya tergantung dia, tetap pada keputusan atau mau kembali lagi ke Arema. Kami tidak kehilangan teman lagi, cukup Njanka, yang merupakan guru dan panutan pemain,” ujar Along seperti yang disampaikan di depan ratusan Aremania di mess pemain Arema, Jalan Welirang, siang kemarin.
Konflik internal di Arema kini berangsur mereda buah manajemen membayarkan sekali gaji pemain, kemarin. Noh Alam Shah dkk kini kembali fokus membela Singo Edan. Terdekat, mereka tampil habis-habisan meladeni tantangan Jeonbuk Hyundai Motors (Korea Selatan) pada penyisihan Grup E AFC Champions League (LCA) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, sore nanti.
Hanya saja, hal ini sepertinya tidak merubah keputusan Fakhrudin untuk tetap hengkang dari Arema. Mantan pemain Persisam Samarinda ini mengaku, niatnya keluar dari Arema, karena istri dan keluarga. Dan itu dilakukannya dengan baik-baik. Dia menyangkal, akan bergabung dengan tim LPI mengikuti jejak Njanka. Kondisi ini sangat disayangkan, karena manajemen tunggu ada korban baru, setelah itu gaji pemain baru dicairkan.
‘’Sampai sekarang belum ada tim dari LPI yang nego dengan saya. Justru sekarang ada dua tim Super Liga yang tadi malam (Senin, Red) telpon saya. Saya tahu, Aremania pasti tidak suka kalau Arema ikut LPI. Sepertinya ada hasutan yang menyebut saya ke LPI,” terang Fakhrudin.
Mantan pemain Deltras Sidoarjo ini menambahkan, pemain itu punya batas kesabaran, seperti dirinya yang sudah tidak tahan dan memutuskan keluar karena soal gaji belum terbayarkan.
Sebelumnya, Njanka juga jadi korban dan memutuskan pergi karena masalah financial tim. Dia menyebut, antara dirinya dan pemain Arema lainnya punya hubungan baik dengan Njanka.
Fakhrudin juga menyangkal, seputar kabar Njanka coba mempengaruhi pemain Arema untuk meninggalkan Arema dan bergabung ke LPI.
‘’Njanka sebagai mantan pemain dan pernah di Malang, dia mau datang ke Malang. Justru saat kita bertemu, dia menyarankan kita semua untuk bertahan. Dia tidak pernah mempengaruhi pemain untuk ke LPI. Dia justru memberi support pemain dan sebenarnya dia ingin kembali ke Arema. Soal gaji saya di Arema, harusnya saya terima tiga bulan gaji, karena sudah kerja tiga bulan ini di Arema,” pungkas Fakhrudin.(poy/jon)
Arema Gaji Beres , FULL Team
Bahkan kemarin pula, pembayaran satu bulan gaji langsung dicairkan. Sisanya, dalam bulan ini juga akan dicairkan.
’’'Untuk yang satu bulan sudah kami bayarkan hari ini (kemarin, Red.). Paling lambat jam dua siang sudah masuk ke rekening pemain. Sisanya kami bayarkan akhir Maret nanti. Kami masih menunggu pemasukan dari laga home, dan juga dana sponsor yang mau masuk,’’' papar Abriadi dihadapan puluhan Aremania.
Along sendiri kemarin langsung menyatakan kesiapan dirinya dan rekan-rekannya untuk bermain pada laga-laga Arema berikutnya. ’’Kami telah sepakat dengan manajemen dan siap main besok (hari ini, Red.). Sebelumnya kami memang sempat kesal. Tapi sudahlah, kita hadapi selanjutnya dengan optimisme,’’ kata Along.
Soal kehadiran Pierre Njanka itu sendiri, Along membenarkan kalau mantan kapten tim itu memang ada di Malang. Tetapi dia menampik isu yang menyebut Njanka berada di balik pemogokan pemain.
'’’Tidak benar kalau Njanka ajak kami mogok. Memang selama ini kami terus berhubungan dengan dia, karena kami anggap Njanka adalah guru dan senior bagi kami semua,’’ ucap Along, tentang pemain yang memilih gabung dengan klub Liga Primer Indonesia, Aceh United, setelah keluar dari Arema.
Bahkan dengan terjalinnya kesepakatan tersebut, Along berjanji segera menghubungi Fakhrudin, yang sehari sebelumnya sempat menyatakan mundur dari tim.
’’Saya akan segera kontak dan bujuk Fakhrudin. Semoga dia bisa mengerti dan mau kembali lagi. Kami tak ingin kehilangan kawan, seperti sebelumnya saat kehilangan Njanka,’’' kata Along yang langsung disambut tepuk tangan Aremania yang hadir.
Dalam pertemuan tersebut, Aremania juga menanyakan bagaimana kelanjutan nasib pemain setelah gaji nanti terbayar semua, karena kuatir bila masalah seperti ini akan terulang kembali.
’’Kami juga ingin tahu seperti apa komitmen manajemen terkait gaji pemain, jangan sampai hal ini terulang kembali,’’ tanya Kacong Aremania Palem.
Abriadi menegaskan, manajemen sudah punya rencana panjang, dimana penggajian pemain hingga akhir kompetisi di bulan Juli nanti, akan dianggarkan dari sisa sembilan home ISL dan tiga partai kandang LCA.
’’Karenanya kami juga berharap agar rekan-rekan Aremania selalu bisa memenuhi laga-laga kandang Arema di Stadion Kanjuruhan. Karena hasil pendapatan tiket akan kami gunakan juga untuk membayar gaji para pemain,’’ imbuh pria yang juga Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema ini.
Sementara itu sebagai bentuk kesepakatan secara tertulis, Aremania kemarin juga meminta antara manajemen dan pemain mau menandatangani surat perjanjian hitam di atas putih.
’’Kami berharap agar manajemen tidak mengingkari janjinya, karena itu kami harap ada hitam di atas putih. Ini sudah kami bawakan materainya,’’ ujar Kacong sambil menunjukkan dua buah materai.
Pihak pemain dan manajemen pun langsung menyanggupi permintaan Aremania tersebut. Bahkan Along sendiri yang menulis tangan surat perjanjian tersebut. ’’Wah, macam balik ke Sekolah Dasar,’’ seloroh Along ketika menulis perjanjian tersebut.
Dalam surat yang ditandatangani Along, Abriadi dan perwakilan Aremania tersebut, berisikan manajemen wajib membayarkan gaji pemain tiap bulannya hingga kompetisi ISL 2010/2011 berakhir. Bila perjanjian ini dilanggar, pemain berhak untuk melakukan apapun yang menjadi kemauan pemain. Surat ini sendiri selanjutnya dibawa kembali oleh Aremania. ’’Ini akan jadi bukti, kalau nanti manajemen ingkar janji kembali,’’ ujar Kacong.
Abriadi sendiri menyambut positif adanya forum dan perjanjian semacam ini, karena akan membuka uneg-uneg yang selama ini mungkin tidak tersalurkan selama ini baik manajemen, pemain maupun aremania.
’’Saya akui, sejak di Papua kami bersama pemain belum bisa duduk satu meja. Adapun komunikasi yang dilakukan manajemen selama ini bersifat personal ke pemain, mungkin hal ini yang membuat misskomunikasi di antara kami,’’ ulas pria berdarah Makassar tersebut.
Ditambahkan Abriadi, problem telatnya pembayaran gaji pemain selama tiga bulan terakhir, lantaran dalam dua bulan ke belakang Arema sama sekali belum menggelar partai home. Selain karena jadwal, juga adanya program dari timnas, disamping juga belum cairnya dana dari salah satu sponsor.
Senin, 14 Maret 2011
Yang Di VIP Dilarang Merokok
Reporter : Brama Yoga Kiswara
Malang (beritajatim.com) - Peraturan tegas yang dikeluarkan AFC selaku penyelanggara Liga Champion Asia (LCA), nampaknya tidak akan ada dispensasi lagi. Bahkan, denda Rp 50 juta siap diberikan jika sampai penonton yang duduk di tribun Very Importan Person (VIP), ketahuan merokok. Dengan begitu, tempat duduk esklusif bagi penonton VIP dan juga pekerja media di tempat itu dipastikan akan bebas dari asap rokok.
“Itu sudah aturan. Jika kami tidak ingin kena denda lima ribu dolar atau setara dengan lima puluh juta rupiah, jangan merokok di tribun VIP saat pertandingan nanti,” ungkap Humas Arema, Sudarmaji, Senin (14/3/2011) siang pada beritajatim.com.
Peraturan dilarang merokok itu menurut Sudarmaji sudah berlaku untuk pertandingan international manapun. Itu sebabnya, panita pelaksana pertandingan Arema nantinya, akan melarang penonton di tribun VIP untuk menghembuskan asap rokoknya. Para pecandu bola yang biasanya menikmati asap rokok di tribun VIP tersebut, akan menjadi target dirinya agar jangan ada denda dari AFC dan LCA terkait asap rokok.
Sudarmaji juga menjelaskan, selain tidak boleh merokok, tribun VIP selama LCA berlangsung harus bebas dari pedagang asongan. Dimana, pedagang asongan yang tergabung dalam ASOKA (Asongan Kanjuruhan) itu, dilarang keras dan tidak diperbolehkan berada di tribun VIP.
“Tadi juga ada satu asongan yang mendatangi kami. Ia bertanya, apakah boleh berjualan di tribun VIP, ya saya suruh tanya sendiri ke petugas dari LCA yang sedang survey. Jawabnya, tidak boleh. Itu berarti, selain tribun VIP bebas dari asap rokok, juga tidak boleh ada asongan ditempat itu,” ucapnya.
Hal yang sama menurut Sudarmaji pula, sebenarnya terjadi pada tribun ekonomi. Tapi, karena harus ada rasa kemanusian juga, ia akan berpikir keras agar asongan bisa berjualan di tribun ekonomi. Masalahnya, di pertandingan International manapun, tidak ada yang namanya asongan. Kalaupun ada, produk yang dijual di dalam stadion nanti, kemasannya harus diubah dan diganti menggunakan plastik. Karena itu sudah aturan resminya, mau tidak mau pihaknya juga akan mengikuti aturan itu.
“Kami akan mengikuti aturan nantinya. Jangan sampai denda Rp 50 juta itu ditanggung bagi teman-teman asongan yang nekat jualan di VIP. Kalau sampai ketahuan, ya bayar sendiri dendanya,” urai Sudarmaji.
Ditambahkannya, selain melarang tribun VIP dari asongan dan asap rokok, makan dari luar yang di bawa penonton untuk masuk kedalam stadion nanti juga akan dilakukan pemeriksaan lebih dulu. Meski akan melakukan pemeriksaan soal makanan maupun minuman yang dibawa penonton, semuanya dilakukan masih memegang rasa kemanusian.
“Tetap bawaan makanan akan kita periksa. Kalau ada yang bawa kaleng atau botol minuman tertentu, kita pindahkan ke dalam plastik. Kasihan juga kalau nggak boleh bawa makanan dan minuman. Kalau pingsan, siapa nanti yang bertanggung jawab,” pungkas Sudarmaji. [yog/but]
Foto-Foto Pemain JEONBUK MOTORS KORSEL Latihan di Stadion Gajayana
Pemain-2 Jeonbuk nampak rileks-2 saja di hotel.
Joging para pemain Jeonbuk di stadion Gajayana ...
Apakah mereka bisa mengatasi Arema FC di Kanjuruhan ???
Saya jadi "senyum kecut" sendiri lihat foto ini ... mengapa ???
Krn saya membandingkan situasi yg sama ketika pemain Arema FC joging di stadion Nagai Osaka (album yg lain) ... Jauuhhhhh !!!
Mas ... memang mau main bola apa wudhu ???
Salah satu pemain asing berbahaya dari jeonbuk FC .. Luiz (Brazil) - Gelandang serang (wing) -- spt Ridhuan di Arema FC
Pak Panpel ... gawangnya koq karatan ?? Emang belum di cat ya ???
Kerja keras bro utk kemenangan besok ....
Stretching ...
Sssstttt ... jangan berisik, ada arahan dari Head Coach !!!
Lovrek (41) ... Klu di Arema FC di adalah Roman Chamelo alias Gelandang Serang.
Kita lihat nanti,apakah dia akan lebih baik dari CR-9 ...
sumber : ALBUM SAM IRSAM SOETARTO
Minggu, 13 Maret 2011
M.Fachrudinn Layangkan Surat "cerai" ke Club
Masalah gaji yang tertunda dan tak ada solusi memuaskan dari pihak manajemen lama kelamaan membuat gerah dan penat para pemain. Salah satunya yang mengambil langkah ekstrim adalah M.Fachruddin, salah seorang winger Singo Edan.
Surat pengunduran diri pemain yang tak diikutkan dalam tim saat berangkat ke Jepang untuk meladeni laga tandang di kandang Cerezo Osaka awal bulan Maret ini sedianya akan sampai di meja manajemen pada sore hari ini, 14 Maret 2011. Surat ‘cerai’ ini dilayangkan Fachruddin dengan dasar masalah gaji yang tak kunjung turun, begitu ungkap sumber ONGISNADE.
Keputusan mendadak yang diambil oleh M.Fachruddin sepertinya dapat dimaklumi oleh sebagian besar orang yang maklum akan kondisi keuangan Arema Indonesia yang morat–marit. Banyak yang merasa kecewa akan keputusan ini, tetapi M. Fachruddin tidak dapat dihubungi oleh ONGISNADE untuk memberikan tanggapan balik atas kabar ini.(onn/inb)
Arema Diremehkan Jeonbuk
Seperti Arema, tak sedikit yang meremehkan tim kebanggaan Aremania ini. Terakhir wakil Korea, Jeonbuk Hyundai Motors juga meremehkan tim Arema yang tergabung di grup G bersama Cerezo Osaka (Jepang) dan Shandong Luneng (China).
Kubu Jeonbuk, dalam rilis yang ditulis di official website Jeonbuk Hyundai Motors tak menganggap Arema sebagai pesaing berat di grup G. Tim asuhan Choi Kang-hee ini memiliki Cerezo Osaka dan Shandong Luneng sebagai pesaing di grup G.
Khususnya Shandong Luneng, juara Liga China ini dianggap sebagai pesaing terberat oleh Joenbuk untuk lolos ke babak berikutnya. Meski sebenarnya dari setiap grup, dua tim yang nantinya bakal lolos ke babak 16 besar LCA 2011.
‘’Shandong FC adalah klub pemenang Cina Super League (CSL), yang dikenal sebagai klub kuat, sehingga tidak bisa diremehkan. Cerezo FC adalah tempat ketiga J-Liga (liga Jepang), namun tidak memiliki catatan yang lebih hebat. Dan Jeonbuk FC seharusnya mendapatkan kemenangan melawan Arema FC,’’ demikian kutipan dari www.hyundai-motorsfc.com.
Jeonbuk FC sendiri finish di peringkat tiga klasemen akhir Liga Korea musim lalu. Sehingga dari posisi klasemen, sebenarnya tak lebih baik dari Arema. Meski kualitas kompetisi dari dua negara ini, Korea tentu lebih baik dibanding Indonesia.
Kemenangan 1-0 atas Shandong Luneng di Jeonju World Cup Stadium, Korea pada laga pertama LCA menjadi gambaran kekuatan tim yang mematok target juara ini. Hasil itu pun menjadi modal positif untuk menantang Arema di Stadion Kanjuruhan, Rabu (16/3) lusa.
Kebetulan di Liga Korea, Jeonbuk juga baru saja menang 1-0 dari tuan rumah Seongnam FC, Sabtu (12/3) kemarin. Itu menjadi modal sekaligus pengobat luka setelah pada laga pertama mereka kalah 1-0 dari Chunnam Dragon, di stadion Jeonju.
‘’Setelah sempat mengalami tekanan, permainan kita sudah membaik, peluang kita untuk membawa kemenangan di setiap pertandingan. Kemenangan ini menjadi modal berharga untuk kita berangkat ke Indonesia,’’ ungkap Choi Kang-hee, pelatih Jeonbuk Hyundai Motors.
Rombongan tim Jeonbuk dijadwalkan tiba di Malang, tadi malam. Mereka berkekuatan 18 pemain dijadwalkan latihan dua kali sebelum bertanding lawan Arema. Pertama latihan di Stadion Gajayana, sore ini dan latihan kedua atau latihan terakhir di Stadion Kanjuruhan, besok sore.
Menariknya dari daftar nama skuad Jeonbuk yang dibawa ke Malang, tidak terdapat nama Lee Dong Gook. Striker Jeonbuk yang juga tercatat sebagai striker Timnas Korea ini tidak dibawa ke Malang. Belum jelas alasannya, kemungkinan sengaja disimpan untuk pertandingan Jeobuk lainnya.
Sumber Malang Post menyebutkan, striker itu sengaja tidak dibawa karena Jeonbuk sangat optimis bisa mengalahkan Arema. Tenaga Lee Dong Gook sangat dibutuhkan untuk pertandingan di K-League mendatang.
Sementara itu, pelatih Arema, Miroslav Janu tak mau ambil pusing dengan tim tamu yang meremehkan tim asuhannya. Apalagi dia sudah merasakan saat menghadapi Cerezo Osaka, awal Maret lalu di Osaka Nagai Stadium.
Bahkan ketika itu, Arema diprediksi menjadi lumbung gol bagi Cerezo. Nyatanya, meski tampil di bawah cuaca yang sangat dingin, Arema sangat merepotkan Cerezo.
‘’Semua pikir Arema seperti itu (bisa diremehkan), tidak apa-apa, lihat saja nanti. Kita tetap akan all out,’’ sebut Miro kepada Malang Post, kemarin sore. (bua/avi)